Docotel Official Blog
Big Data Kesehatan - Docotel Official Blog

Menilik Kontribusi Big Data Bagi Dunia Kesehatan

Pernahkah kamu berpikir bagaimana sebuah rumah sakit mengumpulkan data-data pasien? Mungkin dulu rumah sakit masih menerapkan dan menyimpan rekap data pasien secara manual menggunakan  kertas. Namun, beda lagi dengan sekarang yang sudah menggunakan metode yang lebih canggih dan terpadu seperti penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di Indonesia. Melalui SIMRS maka akan memudahkan petugas medis dalam merekap data – data pasien dan manajemen rumah sakit.

Saat ini, salah satu indikator rumah sakit memiliki sistem manajemen yang baik adalah bila rumah sakit telah memanfaatkan SIMRS. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan, karena pengaplikasian SIMRS bagi rumah sakit di Indonesia diatur dalam UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2016 bahwa dari 2588 rumah sakit dilaporkan terdapat 1257 rumah sakit yang telah memiliki SIMRS. Ets, tapi tahukah kamu?  bahwa kehadiran SIMRS tidak lepas dari kontribusi Big data—data dalam jumlah besar dan beragam yang digabung serta dianalisis melalui catatan digital. 

Kemunculan Big data seakan menjadi terobosan baru dalam memecahkan masalah  dan meningkatkan mutu pelayanan di bidang kesehatan. Di Ghana, penggunaan Big data yang digagas oleh National Health Insurance Scheme (NHIS) Ghana dijadikan sebagai cara dalam pengendalian tuberkulosis. Sementara di Inggris, Big data menjadi lebih kompleks dalam sebuah machine learning yang melibatkan berbagai peran dan pemangku kepentingan. Selain memperbaiki kualitas, utilitas Big data juga mampu memberikan wawasan dan mendorong kemampuan para penyedia pelayanan kesehatan dalam beradaptasi dengan teknologi.

Penerapana Big data dalam dunia kesehatan tentunya masih banyak, berikut ini kita akan mengulik lebih jauh tentang kontribusi Big data lainnya di industri kesehatan.

Meminimalisir Kejadian yang Tidak Diinginkan

Melansir Jakarta.tribunnews.com, beberapa bulan lalu kasus pemberian obat kadaluwarsa terjadi di salah satu tempat pelayanan kesehatan di Kota Depok, diduga lantaran adanya kesalahan obat yang tertukar. Kasus kesalahan obat tidak menutup kemungkinan menimpa di tempat lain dan jelas berdampak pada keselamatan pasien. Hal ini memungkinkan terjadi ketika pegawai atau tenaga kerja kesehatan diminta untuk menangani resep obat pasien dalam jumlah besar. Namun, kini melalui penggunaan Big data diharapakan dapat meminimalisir kejadian tersebut.

Dengan memanfaatkan Big data di sektor kesehatan membantu pihak tenaga medis memberikan rekomendasi pengobatan sesuai diagnosa yang diderita oleh pasien secara tepat, juga membantu pasien dalam memahami berbagai metode pengobatan yang diberikan pihak rumah sakit. Tersedianya berbagai data, informasi, dan petunjuk dalam suatu perangkat lunak (software) yang terintegrasi dengan Big data menolong pasien terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Saat ini, tim Health Information System (HIS) Docotel Group tengah mengembangkan aplikasi e-Farma atau electronic prescription. Aplikasi ini dapat memastikan resep yang diberikan kepada pasien telah ter-enkripsi dengan baik. Program ini dibuat atas komitmen tim Health Information System (HIS) Docotel Group dalam mengedepankan prinsip patient’s safety. Dengan begitu akan membantu menyelamatkan nyawa pasien. 

Mengurangi Biaya Pengeluaran

Pengimplementasian Big data menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi pengeluaran. Teknologi dalam Big data dengan analisis yang berbasis cloud seperti Hadoop akan menciptakan dampak positif bagi rumah sakit. Teknologi ini mampu mengolah dan memanfaatkan alur permodalan rumah sakit secara maksimal. Analisis prediksi yang tersemat dalam Big data menghemat sektor medis sekitar 25 persen dari biaya tahunan rumah sakit selama periode lima tahun ke depan. Sementara bagi pihak pasien, Big data juga dapat memprediksi dan memastikan kapan pasien dipersilakan pulang, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu dan mengeluarkan banyak biaya perawatan di rumah sakit.

Melacak Kondisi Kesehatan

Saat ini penggunaan Big data dan analisis prediksi di industri kesehatan dapat membantu tenaga medis melacak tanda-tanda vital dan statistik dari keluhan pasien. Dengan digitalisasi catatan pasien dan rumah sakit, maka pasien dengan kondisi berisiko tinggi dapat lebih dibantu dan dipantau secara cermat mulai dari detak jantung, pola tidur, hingga jadwal olahraga. Tidak hanya itu, inovasi terbaru dalam dunia medis ini mampu melangkah lebih jauh seperti mencatat denyut nadi, tekanan darah, dan kadar glukosa pasien.

Sebagai contoh, jika seorang pasien telah berulang kali dirawat di rumah sakit, maka data dapat dikumpulkan untuk diidentifikasi pola dalam masalah kesehatan pasien. Hal tersebut jelas akan memiliki dampak besar pada industri kesehatan karena pengembangan Big data dapat memberikan perawatan yang lebih baik untuk pasien dan mengurangi jumlah kunjungan berulang kali bagi pasien ke rumah sakit. Big data memungkinkan industri kesehatan menjadi lebih proaktif dan terbuka akan teknologi, bermanfaat bagi para tenaga medis untuk lebih memahami dalam terkait suatu penyakit, mengidentifikasi wabah penyakit lebih cepat, dan memperbaiki hasil penelitian. 

Baca Juga: Fun Fact – Sering Nggak Sadar, Kita Ikut Menyumbang Ketenaran Big Data, Lho!

Itulah beberapa manfaat dari penerapan Big data di dunia kesehatan yang telah mendatangkan peluang bagi terciptanya perawatan kesehatan yang terintegrasi dan berorientasi pada pasien. Semoga informasi tadi dapat memberikan wawasan baru tentang Big data dan sekaligus penggerak bagi semua kalangan terkhusus bagi pegiat di sektor medis. Terus ikuti blog docotel untuk artikel seputar teknologi lainnya, ya!

Avatar photo

Lukman M. Ardiansyah

Add comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most discussed

Advertisement