Pernah tidak kamu merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang asing karena kamu tidak menguasai bahasa yang dituturkannya? Misalnya di saat kamu mengunjungi suatu negara yang sebagian besar penduduknya hanya bisa menguasai bahasa daerah/asal mereka. Dalam kondisi ini, tentunya kamu membutuhkan penengah yang ahli di bidang bahasa, bukan? Ets, kamu tidak perlu khawatir karena masalah perbedaan bahasa bisa diselesaikan dengan mesin penerjemah.
Mesin penerjemah sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1949, ketika seorang ilmuwan Amerika bernama Warren Weaver menuangkan sebuah gagasan tentang mesin penerjemah yang mengaplikasikan model statistik dalam tulisnya berjudul “Translation”. Pengaplikasian model statistik pada mesin penerjemah otomatis menjadi solusi dalam mengatasi persoalan logika-logika bahasa, dengan begitu mesin penerjemah dapat bekerja layaknya kamus dan yang paling penting yaitu otomatis. Ide Weaver ini kemudian dimanfaatkan dan menjadi panduan dalam menciptakan sebuah mesin penerjemah, salah satunya yang sering kita gunakan yaitu Google Translate.
Di era industri 4.0, perkembangan teknologi yang semakin memanjakan manusia dalam membantu menerjemahkan suatu bahasa ternyata tidak hanya Google Translate, ada banyak mesin penerjemah yang beredar di luar sana bisa berupa alat pakai atau aplikasi. Berikut ini ada dua mesin penerjemah yang inovatif dan pastinya telah menerapkan teknologi canggih dalam pembuatannya. Penasaran? Yuk, langsung saja kita telusuri lebih lanjut!
Kemampuan Bahasa Asing Kini dalam Gengaman
Tidak seperti mesin penerjemah lain yang biasanya menerjemahkan kata per kata, Langogo Pocket AI Translator—sebuah mesin penerjemah dengan menggunakan algoritma khusus yang terintegrasi pada 24 mesin terjemahan canggih dan Neural Machine Translation (NMT), teknologi yang saat ini dipakai juga oleh Google dan Microsoft dalam mesin penerjemahnya. Melalui pengaplikasian NMT pada Langogo, maka proses menerjemahkan mampu dilakukan dalam satu atau beberapa kalimat sehingga hasilnya pun lebih sesuai dengan konteks.
Dilansir situs Langogo, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan Big Data diselipkan juga dalam mesin penerjemah ini, membuat Langogo Pocket AI Translator terlatih untuk mempelajari cara orang lokal berbicara. Dengan demikian, hasil dari terjemahannya akan terdengar memiliki aksen dan lebih natural.
Perlu diingat! Kalau Langogo ini bukan aplikasi yang dapat diunduh melalui ponsel pintar, tapi berupa perangkat dengan layar sentuh berukuran 3,1 inci yang memberikan kemudahan bagi pengguna dalam membaca terjemahan. Cukup menekan tombol di sisi kanan perangkat, Langogo akan menerjemahkan kata-kata ke bahasa yang dipilih sebelumnya dalam waktu kurang dari satu detik.
Selain sanggup menerjemahkan 105 bahasa berbeda dengan hasil konteks yang akurat di layarnya, Langogo juga menyampaikan terjemahan dengan keras bahkan di jalanan yang bising sekalipun. Hal ini berkat dual-speaker dan fitur peredam suara bising yang tersemat dalam perangkat tersebut. Kecanggihan lain dari mesin penerjemah ini yaitu sekaligus menjadi perangkat hotspot seluler. Dengan teknologi e-SIM yang tertanam di Langogo, memungkinkan Wi-Fi terkoneksi pada lima perangkat (ponsel pintar, laptop, tablet atau jam tangan pintar).
Dilengkapi dengan AI Voice Assistant, pengguna bisa menanyakan nilai mata uang, cuaca, navigasi, tempat wisata, jadwal transportasi, hingga rekomendasi makanan. Dengan berbagai penawaran yang diberikan tersebut, Langogo tentunya menjadi solusi untuk mengatasi hambatan bahasa bagi para penggunanya.
Tampil Bergaya dengan Kacamata Penerjemah
Kalau dulu mungkin kita hanya membayangkan sebuah kacamata bisa memunculkan rangkaian kata yang terucap dari lawan bicara, sekarang itu bukan hanya hayalan! Perusahaan penerjemah instan, Zoi Meet berkolaborasi dengan Vuzix, perusahaan Smart Glasses dan Augmented Reality (AR) terkemuka secara mengesankan telah meluncurkan kacamata pintar bernama Vuzix Blade AR Smart Glasses. Kacamata pintar ini memungkinkan penggunanya dapat menangkap pembicaraan seseorang dan menerjemahkannya ke suatu bahasa.
Diwartakan portal ir.vuzix.com, peluncuran kacamata pintar ini menjadi kolaborasi pertama dalam mendukung pemasaran di bidang live multilingual communication (komunikasi multibahasa langsung) dengan mengimplementasikan teknologi AR Smart Glasess. Tidak seperti Magic Leap atau Google Glass, tampilan dari kacamata AR tersebut dirancang lebih ramping dan lebih mirip kacamata pada umumnya.
Kacamata Vuzix Blade AR berfungsi jika pengguna mengaktifkan dan memasukkan sebuah kode PIN terlebih dahulu pada sebuah aplikasi Zoi Meet yang sudah diunduh pada komputer atau tablet. Nantinya, pengguna akan menerima transkripsi instan dari semua yang dikatakan lawan bicara dalam salah satu dari 12 bahasa yang ditawarkan, di antaranya yaitu bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, Jerman, Prancis, Italia, Polandia, Belanda, Arab, Mandarin, Jepang, dan Korea.
Tujuan dari Vuzix Blade AR tidak hanya menjadi solusi untuk menyelesaikan kendala bahasa, tapi juga diharapkan dapat membantu pengguna menjadi lebih dekat dengan lawan bicara dan mampu memperlancar peluang bisnis bagi pengguna ketika harus berhadapan dengan klien atau rekan bisnis yang berbeda bahasa. Kemunculan dari kacamata pintar yang baru rilis pada Mei 2019 tersebut membuktikan bahwa kini pemanfaatan AR sudah merambah ke bidang komunikasi atau bahasa.
Baca Juga: Deteksi Dini Tubuh Anda dari Kanker Paru: Cara Konvensional hingga ala Industri 4.0
Itulah tadi dua mesin penerjemah brilian yang dapat diandalkan untuk mendobrak kendala bahasa ketika bertemu orang asing atau bertamasya ke luar negeri. Ayo, apakah kamu berminat memilikinya? Atau kamu sedang menanti mesin penerjemah yang lebih canggih lagi? Nah, biar kamu tidak ketinggalan informasi tentang perkembangan mesin penerjemah atau seputar teknologi lainnya, terus pantau blog Docotel Group, yah!
Tentang Docotel
Docotel 4.0 meliputi tim yang berdedikasi, berpengalaman, dan ahli dalam menyediakan produk dan solusi yang bernilai tinggi di semua industri. Kami hadir dengan visi mengatasi permasalahan sehingga dapat menciptakan pengalaman terbaik bagi klien.
Add comment