Docotel Official Blog
Face Recognition Adalah Sistem Autentikasi Keamanan 1

Face Recognition Adalah Sistem Autentikasi Keamanan

Dalam era kemajuan teknologi yang terus berkembang, fitur keamanan juga mengalami perkembangan yang signifikan guna menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna. Salah satu fitur keamanan yang semakin meluas penggunaannya adalah face recognition atau pengenalan wajah. Dengan adanya teknologi ini, pengguna dapat dengan cepat dan aman mengakses perangkat mereka tanpa harus mengandalkan kata sandi atau kunci fisik.

Face recognition adalah metode autentikasi keamanan yang sudah semakin berkembang secara signifikan, yang pada awalnya hanya menggunakan kata sandi atau kode PIN. Face recognition adalah fitur teknologi yang banyak digunakan di berbagai industri, mulai dari pembayaran pay later hingga aplikasi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Face recognition telah menjadi solusi yang semakin diminati karena tingkat keamanan yang tinggi dan kemudahan penggunaannya. Melalui teknologi ini, identifikasi pengguna dapat dilakukan secara instan, membawa pengalaman pengguna ke tingkat yang lebih baik.

Lantas, apa sebenarnya face recognition, manfaat, serta bagaimana cara kerjanya? Simak ulasan lengkapnya di artikel Docotel ini.

 

Pengertian Face Recognition

Dilansir dari laman Amazon, face recognition adalah suatu sistem perangkat lunak yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi atau mengonfirmasi identitas seseorang hanya melalui wajah mereka saja.

Face recognition merupakan sistem autentikasi data biometrik yang bekerja dengan mencocokkan wajah seseorang dengan sejumlah gambar digital yang tersedia. Meskipun tingkat akurasinya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan iris recognition, teknologi ini kini telah diterapkan secara luas di berbagai industri untuk memastikan bahwa pengguna akun tersebut adalah orang yang sebenarnya.

Misalnya saja, saat seseorang ingin meningkatkan aplikasi agar dapat menggunakan fitur pay later, aplikasi tersebut akan meminta orang trsebut untuk melakukan swafoto dengan KTP atau paspor. Biasanya, proses ini diikuti dengan pengambilan gambar diri sendiri dengan menyesuaikan posisi wajah pada area yang ditentukan. Serangkaian proses ini dikenal sebagai proses face recognition.

Sejarah perkembangan sistem ini dapat ditelusuri kembali hingga tahun 1960-an. Pada waktu itu, tiga ilmuwan Amerika Serikat, Woody Bledsoe, Helen Chan Wolf, dan Charles Bisson, berfokus pada pengembangan komputer yang dapat mengenali fitur-fitur wajah manusia. Meskipun demikian, aplikasi dan penyebaran teknologi face recognition baru benar-benar merajai pada pertengahan tahun 1990-an. Kini, teknologi ini telah banyak dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi keaslian individu.

Namun, penggunaan teknologi ini juga memicu sejumlah kontroversi. Teknologi yang melibatkan pemindaian wajah ini menimbulkan kekhawatiran akan privasi data, perkembangan teknologi deepfake, serta kemungkinan penyalahgunaannya dalam mengidentifikasi individu berdasarkan ras.

Face recognition adalah sistem yang mampu mengidentifikasi wajah manusia dalam bentuk gambar maupun video. Lebih dari itu, perangkat ini juga dapat membandingkan apakah dua gambar yang berbeda menunjukkan orang yang sama atau berbeda. Tidak hanya itu, teknologi ini juga memiliki kemampuan untuk mencari wajah seseorang di antara koleksi gambar yang besar.

Dalam konteks keamanan biometrik, sistem face recognition digunakan untuk mengidentifikasi individu secara unik saat orientasi atau saat pengguna melakukan login, dan hal ini dapat meningkatkan keamanan aktivitas autentikasi pengguna. Teknologi ini juga umumnya ditemukan pada perangkat seluler dan perangkat pribadi lainnya yang menggunakan sistem face recognition untuk meningkatkan keamanan perangkat tersebut. 

 

Manfaat Face Recognition

Face Recognition Adalah Sistem Autentikasi Keamanan 2

Sumber: freepik

 

Saat ini, teknologi pengenalan wajah (face recognition) tidak hanya membantu kepolisian dan badan intelijen negara dalam penegakan hukum, namun juga memiliki manfaat yang luas di berbagai bidang. Selain itu, penggunaan face recognition telah meluas, terutama dalam keamanan perangkat pintar (smartphone). Berikut adalah beberapa manfaat utama dari teknologi pengenalan wajah:

  • Sistem Keamanan Perbankan

Face recognition sudah banyak digunakan salah satunya pada sistem keamanan perbankan. Implementasi face recognition adalah salah satunya pada teknologi E-KYC. E-KYC merupakan kependekan dari Electronic Know Your Customer atau pengenalan nasabah/calon nasabah secara elektronik atau digital.

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), EKYC adalah sebuah platform yang membantu menyediakan layanan identifikasi dan verifikasi terhadap calon nasabah dengan memanfaatkan data kependudukan yang diperoleh dari Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil).

Platform ini memungkinkan institusi keuangan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas calon nasabah secara elektronik, mempercepat proses pendaftaran, dan meningkatkan keamanan dalam transaksi keuangan. Dengan memanfaatkan data kependudukan yang tersedia, E-KYC dapat membantu mengurangi birokrasi serta memastikan bahwa identitas nasabah yang terdaftar adalah valid dan terpercaya.

Contoh konkret dari face recognition pada perbankan E-KYC sendiri adalah E-KYC dari Docotel yang merupakan sebuah platform yang memfasilitasi identifikasi dan verifikasi nasabah melalui data kependudukan yang bersumber dari DUKCAPIL.

Face Recognition Adalah Sistem Autentikasi Keamanan 3

Sumber: Docotel

 

E-KYC dari DOcotel memungkinkan kepada setiap lembaga keuangan melakukan proses KYC dengan lebih akurat tanpa melibatkan pengumpulan dokumen fisik. Sehingga, mampu mempercepat proses pendaftaran dan mampu memberikan kenyamanan kepada setiap nasabah perbankan.

E-KYC dari Docotel juga bertanggung jawab dalam memverifikasi kebenaran dari data identitas setiap pengguna dan kecocokan kepemilikan data dengan mengimplementasikan beberapa langkah penting. Proses verifikasinya juga dilakukan secara langsung oleh individu yang bersangkutan, bukan melalui pihak ketiga yang tidak sah.

 

  • Sistem Keamanan Smartphone

Salah satu pemanfaatan utama dari teknologi face recognition adalah sebagai sistem keamanan pada smartphone atau aplikasi. Contoh penerapan dari fungsi ini dapat ditemukan dalam fitur Face ID pada iPhone. Dengan menggunakan sistem ini, kita hanya perlu menunjukkan seluruh wajah ke area sensor kamera agar gambar wajah kita bisa diambil dan diperiksa apakah kita adalah pengguna yang sah dari smartphone atau aplikasi tersebut.

Dengan kehadiran sistem ini, kit tidak lagi perlu menghafal password atau username ketika ingin menggunakan ponsel atau aplikasi. Selain itu, sistem ini tidak akan memberikan izin kepada siapa pun untuk mengakses aplikasi atau ponsel kecuali diri kita sendiri, sehingga ponsel dan aplikasi kita tentunya akan jauh lebih aman dari upaya peretasan.

 

  • Sistem Absensi Perusahaan

Selain metode absensi menggunakan sidik jari (fingerprint), kini sistem absensi dengan menggunakan face recognition sudah banyak digunakan oleh berbagai Perusahaan dalam mengatur pengelolaan karyawannya.

Terutama, penggunaan face recognition ini efektif ketika absensi tersebut digunakan untuk mengakses data-data rahasia atau area-area terbatas, seperti masuk ke gudang, brankas, dan lain sebagainya. Dengan begitu, keamanan akses dapat dipastikan dengan lebih baik, serta proses absensi dapat berlangsung lebih efisien dan akurat.

 

  • Sebagai Penumpas Kejahatan

Di berbagai negara maju, teknologi face recognition digunakan secara luas untuk mengidentifikasi ciri-ciri wajah dari pelaku kejahatan yang tercatat dalam rekaman CCTV. Melalui teknologi ini, aparat keamanan dapat mengenali detail-fitur wajah pelaku secara rinci, mulai dari bentuknya hingga aksesori yang digunakan seperti kumis atau kacamata. Hal ini memungkinkan penyelidikan dan penangkapan pelaku kejahatan menjadi lebih efisien dan akurat, serta meningkatkan keamanan masyarakat secara keseluruhan.

 

Cara Kerja Face Recognition

Face Recognition Adalah Sistem Autentikasi Keamanan 4

Sumber: freepik

 

Prinsip kerja dari face recognition sebetulnya cukup sederhana dan mudah untuk dimengerti. Kamera dan kecerdasan buatan akan melakukan scan pada wajah seseorang secara detail. Kemudian, data yang terekam tadi akan disimpan ke dalam sebuah server khusus milik Perusahaan. Lengkapnya, cara kerja face recognition adalah sebagai berikut:

  • Face Detection

Pada tahap ini, seseorang akan diminta untuk menghadap lurus ke kamera atau memenuhi area yang ditunjuk oleh sistem. Kemudian, kamera akan melakukan pemindaian terhadap fitur-fitur pada wajah orang tersebut secara perlahan. Jika proses ini tidak berhasil, kemungkinan besar wajah orang tesebut tidak berada dalam area yang diminta atau kondisi pencahayaan di tempat tersebut tidak memadai.

 

  • Proses Penjajaran

Langkah kedua setelah berhasil mengidentifikasi wajah adalah proses penjajaran. Pada tahap ini, sistem akan meminta kita untuk mengatur posisi kepala dengan tepat. Jika perangkat lunak yang digunakan sudah menggunakan teknologi face recognition 3D, maka sistem dapat mengenali wajah hingga sudut 90 derajat. 

Namun, jika sistem masih menggunakan teknologi 2D, kita perlu menatap langsung ke kamera atau sedikit miring hingga sudut 35 derajat agar wajah dapat diidentifikasi dengan baik. Proses penjajaran ini penting untuk memastikan bahwa gambar wajah yang diambil memiliki sudut pandang yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan sistem pengenalan wajah. Dengan demikian, proses identifikasi wajah dapat berlangsung dengan akurat dan efisien, meningkatkan kualitas dari sistem pengenalan wajah secara keseluruhan.

 

  • Pengukuran dan Representasi Wajah

Langkah berikutnya setelah proses penjajaran adalah pengukuran dan representasi wajah. Pada tahap ini, sistem akan secara perlahan mengukur dimensi dan proporsi dari wajah kita. Setelah dilakukan pengukuran dengan cermat, sistem akan membuat representasi unik untuk fitur-fitur wajah tersebut dalam sebuah kode khusus.

Representasi ini mencakup berbagai aspek penting dari wajah kita, seperti jarak antara mata, lebar hidung, dan bentuk bibir. Proses ini dikenal sebagai representasi wajah. Kode unik yang dihasilkan dari representasi ini akan digunakan oleh sistem untuk membandingkan dan mengenali wajah di masa depan. Dengan kata lain, representasi ini menjadi seperti sidik jari digital yang memungkinkan sistem untuk mengidentifikasi kita dengan lebih akurat. Tahapan ini memastikan bahwa sistem dapat mengenali wajah secara efektif dalam berbagai situasi dan kondisi pencahayaan.

 

  • Pencocokan dan Verifikasi Wajah

Proses selanjutnya setelah representasi wajah dibuat adalah pencocokan dan verifikasi. Ketika kita berusaha untuk mengakses aplikasi atau smartphone yang menggunakan sistem pengenalan wajah, seperti Face ID, maka kita akan diminta untuk memasukkan data biometrik wajah kita sekali lagi.

Pada tahap ini, sistem akan membandingkan kode unik yang dihasilkan oleh wajah kita saat ini dengan kode unik yang telah disimpan sebelumnya. Jika kedua kode unik ini cocok, maka kita akan diberi akses untuk masuk dan menggunakan smartphone yang kita miliki. Namun, jika tidak cocok, akses kita nantinya akan ditolak. Proses ini memastikan bahwa hanya pemilik asli wajah yang dapat mengakses perangkat atau aplikasi tersebut, meningkatkan keamanan dan keandalan sistem pengenalan wajah secara keseluruhan.

 

Teknologi yang Digunakan Face Recognition

Face Recognition Adalah Sistem Autentikasi Keamanan 5

Sumber: freepik

 

Cara kerja dari face recognition untuk bisa mendapatkan data memang bervariasi, tergantung teknologi pada kamera yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa teknologi yang digunakan oleh sistem dalam mengidentifikasi wajah seseorang pada face recognition.

  • Tradisional

Dalam teknologi tradisional, algoritma kamera digunakan untuk mengenali fitur-fitur umum pada wajah, seperti hidung dan mata, serta mendeskripsikan karakteristik wajah. Setelah itu, algoritma akan mencocokkan data wajah tersebut dengan gambar-gambar lain yang ada di dalam galeri.

 

  • Identifikasi dari Jarak Jauh (Human Identification at a Distance/HID)

Identifikasi manusia dari jarak jauh (Human Identification at a Distance/HID) merupakan salah satu tantangan utama dalam teknologi pengenalan wajah, terutama ketika menghadapi situasi di mana gambar yang direkam oleh CCTV seringkali kabur atau buram. Hal ini terutama terjadi karena kamera CCTV sering merekam foto-foto penjahat dari jarak yang jauh, menyebabkan gambar menjadi tidak jelas.

Untuk mengatasi tantangan ini, teknologi baru yang berbasis pada face recognition dan didukung oleh algoritma yang canggih sedang dikembangkan. Teknologi ini dikombinasikan dengan pengembangan teknologi untuk meningkatkan resolusi gambar. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan kemampuan untuk mengidentifikasi wajah dari jarak jauh akan meningkat secara signifikan, bahkan dalam situasi di mana gambar yang direkam oleh CCTV memiliki kualitas yang rendah. Ini akan membantu meningkatkan keefektifan sistem pengawasan dan penegakan hukum dalam mengidentifikasi dan menangkap pelaku kejahatan.

 

  • Dengan Sensor 3D

Menerapkan sensor 3D dalam teknologi pengenalan wajah memungkinkan identifikasi yang lebih akurat terhadap bentuk dan kontur wajah, termasuk detail seperti bentuk dan ukuran hidung, mata, dan lainnya. Salah satu keunggulan utama menggunakan teknologi ini adalah kemampuan sensor 3D untuk menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi, bahkan di lingkungan dengan pencahayaan yang kurang memadai.

Ini berarti, meskipun berada di ruangan yang gelap, sensor 3D tetap dapat mendeteksi dan merekam informasi wajah dengan jelas dan detail. Hal ini memberikan keuntungan tambahan dalam situasi di mana pencahayaan yang rendah seringkali menjadi masalah, seperti di lingkungan malam hari atau dalam kondisi pencahayaan yang buruk. Dengan demikian, penggunaan sensor 3D dalam teknologi pengenalan wajah meningkatkan tingkat akurasi dan keandalan identifikasi wajah secara keseluruhan.

 

  • Kamera Thermal

Teknologi terkini yang digunakan untuk memperoleh data wajah adalah teknologi kamera thermal. Dengan menggunakan kamera thermal, sensor mampu memindai wajah tanpa terpengaruh oleh aksesoris atau riasan yang mungkin digunakan oleh individu. Keuntungan lainnya adalah kemampuan kamera thermal untuk menghasilkan gambar yang jelas bahkan dalam kondisi pencahayaan yang minim di dalam ruangan.

Namun, satu kekurangan dari teknologi ini adalah keterbatasan database yang tersedia untuk menyimpan data wajah yang dihasilkan oleh kamera ini. Meskipun memiliki keunggulan dalam proses pemindaian, namun keterbatasan dalam kapasitas penyimpanan data dapat menjadi kendala dalam penerapan teknologi ini secara luas. Oleh karena itu, perlu pengembangan lebih lanjut dalam hal kapasitas penyimpanan data untuk memaksimalkan potensi teknologi kamera thermal dalam pengenalan wajah.

Dengan begitu, secara singkat, face recognition adalah sistem identifikasi dan autentikasi seseorang dengan menggunakan fitur wajah yang dimiliki. Sistem face recognition mempunyai tingkat keakuratan yang cukup tinggi, sehingga banyak digunakan diberbagai bidang industri.

Nah, itulah penjelasan yang berkaitan dengan face recognition, manfaat, dan cara kerjanya. Semoga informasi di atas yang berkaitand dengan face recognition dapat bermanfaat untuk para pembaca artikel blog Docotel. silahkan buka laman blog Docotel untuk menemukan berbagai informasi tentang teknologi lainnya yang terkait.

teresaiswara

Add comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most discussed

Advertisement