Perkembangan pasar Business–to–business (B2B) di Indonesia terus meningkat seiring bertambahnya improvisasi layanan yang diberikan perusahaan. Business–to–business (B2B) merupakan aktivitas penjualan produk atau layanan dari perusahaan ke entitas bisnis atau perusahaan lain (bukan untuk digunakan langsung ke konsumen akhir). Misalnya, sebuah perusahaan memasarkan software ke perusahaan lain untuk membantu aktivitas kerja di kantornya.
Kali ini, kegiatan Business–to–business (B2B) yang diulas berkaitan dengan industri properti, khususnya tempat tinggal/hunian. Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk telah melakukan presentasi di gedung Docotel World pada Jumat, 12 Oktober 2018. PT Intiland Development Tbk telah lebih dari 45 tahun melayani kebutuhan hidup masyarakat Indonesia dengan menyediakan tempat tinggal dan properti lainnya. Dengan pengalaman yang dimiliki, Intiland Development membangun kawasan permukiman yang ramah lingkungan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Melalui presentasi tersebut, pihak Intiland Development menjabarkan kondisi masyarakat Jakarta pada khususnya dalam memandang bisnis properti, sekaligus memperkenalkan berbagai produk yang telah dikembangkan perusahaannya.
Ibu Susan Pranata, Direktur Pemasaran Korporat Intiland menjelaskan mengenai adanya evolusi pada pasar properti. Menurut Ibu Susan, banyak faktor yang telah membuat masyarakat mengalami perubahan, termasuk kebutuhan akan tempat tinggal dan cara bermukim yang kemudian memunculkan tren hunian vertikal (apartemen, rumah susun, dll). Tempat tinggal vertikal dianggap sebagai salah satu solusi bagi permasalahan lahan dan fleksibelitas dalam merawat hunian. Namun, biaya yang dibutuhkan untuk dapat memiliki hunian vertikal tergolong masih tinggi, utamanya jika dibandingkan dengan rumah biasa yang rata-rata memiliki ukuran lebih luas, baik pada bangunan dan tanah/halamannya.
Pada presentasi yang dilakukan di depan karyawan Docotel Group, Ibu Susan Pranata memberi beberapa skema yang dapat dilakukan jika ingin memiliki hunian impian. Pertama, ambil tipe hunian dengan besaran tenor/cicilan sesuai kemampuan. Pada dasarnya, properti dalam bentuk apapun selalu memiliki nilai tinggi dan nilai tersebut akan terus meningkat. Oleh karena itu, jadikan hunian sekaligus sebagai investasi. Jika saat ini hunian yang dimiliki masih belum sesuai ekspektasi, maka kita bisa menjualnya, lalu membeli lagi hunian lain yang sesuai impian atau jadikan sebagai investasi lagi. Selain itu, kita juga dapat melakukan konsorsium agar dapat menjangkau hunian yang diinginkan. Pengertian mudahnya, konsorsium merupakan ‘patungan’ beberapa pihak untuk merealisasikan usaha bersama, dalam hal ini adalah membeli hunian.
Beberapa fakta dan skema mengenai kepemilikian hunian yang telah disampaikan Ibu Susan Pranata tersebut didukung oleh pihak Human Resource (HR) Docotel Group. Mustika Rengganingrum, Corporate HR Manager Assistant Docotel Group, menyampaikan bahwa salah satu tujuan kegiatan presentasi ini agar para DocoTroops dapat memanfaatkan setiap informasi yang diberikan pihak pengembang properti. Perusahaan berharap DocoTroops dapat memiliki hunian pribadi dan sadar akan pentingnya berinvestasi dengan memanfaatkan program-program kerja sama yang difasilitasi Docotel Group. Sebab, kesejahteraan karyawan juga menjadi harapan dan tanggung jawab perusahaan.
Bagaimana DocoTroops, sudah pilih hunian impianmu?
Add comment