Docotel Official Blog
Apa Itu KYC 3 (1)

Apa Itu KYC dan Manfaatnya pada Teknologi Keuangan

Apa yang dimaksud dengan KYC serta manfaatnya di dalam teknologi keuangan? Di sektor keuangan khususnya, KYC merupakan salah satu istilah yang cukup populer dan dijadikan sebuah prinsip utama untuk mengenali calon konsumen.

KYC juga memiliki peranan penting untuk memperlancar dalam proses layanan keuangan yang dilakukan secara online. Oleh sebab itu, sangat penting bagi masyarakat awam saat ini juga memahami sistem KYC yang ada.

Untuk lebih memahami apa itu KYC dan manfaatnya di dalam sektor keuangan dan kehidupan sehari-hari kita para pembaca blog Docotel bisa simak informasi di bawah ini!

Definisi KYC dan E-KYC

KYC atau singkatan dari Know Your Customer merupakan sebuah kebijakan yang diterapkan oleh sebuah instansi jasa keuangan maupun bank untuk mengetahui identitas serta mengawasi aktivitas transaksi dari nasabah yang mereka miliki.

Dengan adanya penerapan KYC ini memiliki peran penting di dalam proses pendaftaran naabah di sebuah bank yang dapat membantu dalam memastikan bahwa setiap informasi yang diberikan dan yang ada di rekening mereka merupakan informasi yang tepat dan asli.

Penerapan teknologi keuangan KYC (Know Your Customer) dalam seluruh proses pendaftaran nasabah di bank merupakan langkah strategis yang diambil untuk menghindari berbagai risiko keuangan, termasuk korupsi, pencucian uang, dan kejahatan keuangan lainnya. Fungsi utama dari penerapan KYC adalah untuk memastikan bahwa identitas dan profil nasabah dipahami dengan baik oleh institusi keuangan.

Dengan memanfaatkan KYC, bank dapat melakukan verifikasi identitas nasabah melalui berbagai dokumen dan informasi yang diperlukan. Ini memungkinkan bank untuk mengidentifikasi dan memahami siapa sebenarnya nasabah mereka, serta memperoleh wawasan yang lebih baik tentang sumber dan tujuan dana yang digunakan.

Apa Itu KYC dan Manfaatnya pada Teknologi Keuangan 1

Selain itu, penerapan KYC juga bertujuan untuk menjaga keamanan rekening nasabah dari aksi kejahatan seperti pencurian identitas dan penipuan. Dengan mengumpulkan informasi yang akurat dan lengkap tentang nasabah, bank dapat mengurangi risiko transaksi yang merugikan dan melindungi kepentingan finansial nasabah.

Jika suatu produk atau layanan teknologi keuangan tidak menggunakan fasilitas KYC, nasabah berpotensi mengalami kerugian yang signifikan.

Tanpa proses verifikasi identitas yang tepat, nasabah rentan menjadi korban kejahatan finansial oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Ini dapat berdampak pada kerugian materiil maupun non-materiil bagi nasabah, seperti kehilangan dana, kerugian reputasi, dan dampak psikologis.

Dengan demikian, pentingnya penerapan KYC dalam teknologi keuangan tidak dapat diragukan lagi. Ini merupakan langkah preventif yang sangat efektif dalam menjaga keamanan dan kredibilitas sistem keuangan serta melindungi kepentingan nasabah.

Saat ini sendiri, terdapat eKYC atau electronic Know Your Customer yang membuat proses identifikasi nasabah ini menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan secara digital. Dimana, yang dulunya membutuhkan dokumen fisik.

Salah satu contoh KYC adalah E-KYC yang dikeluarkan oleh Docotel Teknologi. E-KYC sendiri merupakan sebuah platform yang membantu dalam menyediakan jasa identifikasi dan verifikasi yang dilakukan terhadap calon nasabah maupun nasabah dengan menggunakan data kependudukan yang bersumber dari DUKCAPIL.

Di dalamnya sendiri terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi data, seperti

  • Data Validation (NIK, Nama, TTL)
  • Face Recognition (Passive Liveness)
  • Face Recognition (Active Liveness)
  • Slik Checking & Automated Slik Report
  • Grade Recommendation
  • Mobile Phone Verification
  • Phone Age Verification
  • Phone Extra Verification
  • Income Verification
  • Negative Record Verification
  • Workplace Verification
  • Custom Risk Category
  • Customized Desired Outcome

Perbedaan KYC dan E-KYC

E-KYC sendiri merupakan sebuah proses verifikasi nasabah dari bank ataupun layanan keuangan lainnya yang dilakukan secara elektronik, yang pada umumnya dilakukan melalui proses otentikasi biometrik seperti pemindaian wajah maupun sidik jari, verifikasi dokumen, maupun metode elektronik lainnya.

Jika dibandingkan dengan proses KYC yang konvensional, e-KYC melibatkan penggunaan platform digital dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk melakukan verifikasi identitas nasabah secara online.

Berbeda dengan proses tradisional yang meminta nasabah untuk menyediakan dokumen fisik seperti paspor, KTP, SIM, tagihan air atau listrik, serta informasi tambahan seperti bukti tempat tinggal dan NPWP, proses e-KYC menghilangkan kebutuhan akan dokumen fisik tersebut.

Dalam proses e-KYC, semua verifikasi identitas dilakukan secara online melalui platform digital, tanpa memerlukan pertemuan tatap muka dengan perwakilan bank atau pihak ketiga.

Hal ini membuat proses pendaftaran nasabah menjadi lebih efisien dan cepat, karena mengurangi keterlibatan dokumen fisik dan prosedur manual.

Selain itu, penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam e-KYC juga meningkatkan tingkat keamanan, dengan kemampuannya untuk mendeteksi dan mencegah potensi aksi kecurangan atau tindak kejahatan finansial lainnya secara lebih efektif.

Apa Itu KYC 3 (1)

Freepik/jcomp

Manfaat KYC

KYC atau Know Your Customer sendiri juga dapat memberikan beberapa manfaat ketika dijalankan oleh sebuah bank maupun institusi keuangan lainnya. Berikut ini lima manfaat utama dari KYC, yaitu:

Penerapan teknologi keuangan KYC (Know Your Customer) memungkinkan bank untuk menjalin pemahaman yang lebih mendalam dan intensif terhadap nasabahnya.

Dengan mengumpulkan dan menganalisis data secara komprehensif, bank dapat mengidentifikasi pola transaksi, preferensi, dan perilaku keuangan nasabah secara lebih akurat.

Selain itu, KYC juga membantu bank dalam memahami karakter transaksi nasabahnya dengan lebih baik.

Dengan memantau dan menganalisis riwayat transaksi, bank dapat mengidentifikasi pola yang tidak biasa atau mencurigakan yang mungkin menandakan aktivitas pencucian uang atau kejahatan keuangan lainnya.

Salah satu tujuan utama dari penerapan KYC adalah untuk mengukur risiko anti pencucian uang (AML) yang terkait dengan nasabah.

Dengan memahami tingkat risiko dari setiap nasabah, bank dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengawasi kegiatan transaksi mereka dan mencegah potensi penyalahgunaan sistem keuangan.

Selain menjaga keamanan sistem keuangan, KYC juga memberikan perlindungan kepada nasabah.

Dengan memverifikasi identitas dan mengawasi aktivitas transaksi nasabah, bank dapat mencegah segala bentuk penipuan dan melindungi nasabah dari kerugian akibat transaksi yang tidak normal atau ilegal.

Proses verifikasi data diri nasabah yang dilakukan melalui KYC juga dapat menjadi lebih efisien dari segi waktu dan biaya.

Dengan memanfaatkan teknologi dan otomatisasi, bank dapat melakukan verifikasi dengan cepat dan akurat, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses pendaftaran nasabah dan menghemat biaya administrasi.

Dengan demikian, penerapan KYC tidak hanya membantu bank dalam menjaga keamanan sistem keuangan, tetapi juga meningkatkan pengalaman nasabah dan efisiensi operasional bank secara keseluruhan.

Tujuan KYC

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, KYC memiliki tugas untuk menjaga keamanan dengan melakukan verifikasi dan identifikasi data. Namun, apa tujuan lain dari KYC? Simak di bawah ini tujuan lain dari Know Your Customer.

  • Mengenal dan Memahami Nasabah

Penerapan teknologi keuangan KYC (Know Your Customer) tidak hanya memungkinkan bank untuk mengenal nasabahnya, tetapi juga untuk memahami mereka dengan lebih mendalam.

Dengan mengumpulkan data identitas, riwayat transaksi, preferensi, dan perilaku keuangan nasabah secara terperinci, bank dapat membangun profil yang lebih lengkap tentang setiap individu atau entitas yang menjadi pelanggannya.

Melalui analisis data yang cermat, bank dapat mengidentifikasi pola-pola transaksi yang khas bagi setiap nasabah, memahami kebutuhan dan preferensi keuangan mereka, serta mengukur tingkat risiko yang terkait dengan setiap akun.

Dengan demikian, bank dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk menyediakan layanan yang lebih personal dan tepat sasaran kepada nasabahnya.

Lebih dari sekadar mengenal nasabah secara individu, KYC juga memungkinkan bank untuk memahami konteks di mana nasabah tersebut beroperasi.

Misalnya, dengan memahami industri atau sektor usaha tempat nasabah bekerja atau beroperasi, bank dapat menyesuaikan pendekatan dan layanan mereka sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik khusus dari segmen tersebut.

Dengan demikian, penerapan KYC tidak hanya tentang mengenal nasabah secara individual, tetapi juga tentang memahami mereka dalam konteks yang lebih luas, seperti kondisi pasar, tren industri, dan perubahan regulasi yang mungkin mempengaruhi aktivitas keuangan mereka.

Dengan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang nasabah dan lingkungan mereka, bank dapat meningkatkan layanan, mengurangi risiko, dan memperkuat hubungan dengan nasabah secara keseluruhan.

 

  • Mempermudah Bank Indonesia Melakukan Pemantauan

Penerapan teknologi keuangan KYC juga memiliki manfaat yang signifikan dalam mempermudah Bank Indonesia dalam memantau seluruh aktivitas yang dilakukan oleh instansi keuangan.

Dengan adanya sistem KYC yang terintegrasi dan terpusat, Bank Indonesia dapat dengan lebih efektif mengumpulkan, memantau, dan menganalisis data transaksi dari berbagai bank dan lembaga keuangan.

Melalui integrasi data KYC dari berbagai sumber, Bank Indonesia dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang profil risiko nasabah dan lembaga keuangan secara keseluruhan.

Ini memungkinkan Bank Indonesia untuk mengidentifikasi pola-pola transaksi yang mencurigakan atau tidak lazim, serta untuk mengambil tindakan pencegahan atau penegakan hukum yang sesuai.

Dengan memiliki akses yang lebih luas terhadap data KYC dari berbagai bank dan lembaga keuangan, Bank Indonesia juga dapat mengidentifikasi tren dan pola risiko yang mungkin berkembang di sektor keuangan secara lebih cepat dan akurat.

Ini memungkinkan Bank Indonesia untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengatasi potensi risiko sistemik atau kegiatan ilegal yang mungkin terjadi di pasar keuangan.

Selain itu, penerapan KYC yang efektif juga dapat membantu Bank Indonesia dalam memperkuat kerangka regulasi dan pengawasan keuangan.

Dengan memiliki data KYC yang akurat dan terkini, Bank Indonesia dapat memperbarui dan menyesuaikan kebijakan dan pedoman yang relevan sesuai dengan perkembangan tren pasar dan kebutuhan pengawasan yang berkembang.

Dengan demikian, penerapan KYC tidak hanya bermanfaat bagi bank dan lembaga keuangan dalam memenuhi kewajiban mereka untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga bagi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mengawasi kegiatan keuangan yang dilakukan oleh para pelaku pasar. Ini adalah langkah penting dalam mendukung integritas dan keamanan sistem keuangan secara keseluruhan.

 

  • Menghindari Adanya Tindak Pencucian Uang dan Korupsi

Penerapan teknologi keuangan KYC memiliki peran yang sangat penting dalam menghindari adanya tindak pencucian uang dan korupsi di sektor keuangan.

Dengan memastikan bahwa setiap nasabah yang berinteraksi dengan bank atau lembaga keuangan telah melewati proses verifikasi identitas yang ketat, teknologi KYC membantu mencegah akses para pelaku keuangan ilegal ke sistem perbankan.

Secara khusus, KYC memungkinkan bank untuk melakukan identifikasi nasabah secara menyeluruh, memverifikasi keaslian informasi identitas yang diberikan, dan memonitor aktivitas keuangan mereka dengan cermat.

Dengan cara ini, bank dapat mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan atau tidak lazim yang mungkin menjadi indikasi adanya pencucian uang atau kegiatan keuangan ilegal lainnya.

Selain itu, KYC juga memungkinkan bank untuk mengetahui sumber dana yang digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi keuangan.

Dengan melacak asal-usul dan tujuan dana secara lebih rinci, bank dapat mengidentifikasi kemungkinan adanya transaksi yang terkait dengan kegiatan ilegal atau upaya pencucian uang.

Dengan memastikan bahwa setiap transaksi keuangan telah melalui proses KYC yang ketat, bank dapat mengurangi risiko terjadinya pencucian uang dan korupsi di sektor keuangan.

Dengan mencegah akses pelaku keuangan ilegal ke sistem perbankan dan memantau aktivitas keuangan nasabah secara aktif, bank dapat memainkan peran yang efektif dalam memastikan integritas dan keamanan sektor keuangan secara keseluruhan.

 

  • Sistem Pengawasan Internal Bank

Penerapan teknologi keuangan KYC tidak hanya berfungsi sebagai langkah untuk menghindari adanya tindak pencucian uang dan korupsi, tetapi juga berperan sebagai sistem pengawasan internal bagi bank terhadap semua aktivitas keuangan nasabah yang sedang terjadi.

Dengan menggunakan teknologi KYC, bank dapat secara efektif memantau dan merekam setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah, mulai dari pembukaan rekening hingga aktivitas transaksi sehari-hari.

Sebagai sistem pengawasan internal, KYC memungkinkan bank untuk mengidentifikasi pola-pola transaksi yang mencurigakan atau tidak wajar, serta melacak aktivitas keuangan yang tidak biasa dari nasabah.

Misalnya, teknologi KYC dapat memberikan peringatan kepada bank jika terdeteksi adanya transaksi besar-besaran atau transaksi yang tidak sesuai dengan pola transaksi normal nasabah.

Selain itu, KYC juga membantu bank dalam melakukan pemantauan terhadap perubahan-perubahan pada profil risiko nasabah.

Dengan mengumpulkan dan menganalisis data identitas serta aktivitas keuangan nasabah secara terus-menerus, bank dapat mengevaluasi dan mengukur risiko anti pencucian uang (AML) secara lebih efektif.

Hal ini memungkinkan bank untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kejahatan keuangan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Dengan demikian, KYC tidak hanya berperan sebagai langkah preventif untuk mencegah tindak pencucian uang dan korupsi, tetapi juga sebagai alat yang efektif dalam pengawasan internal bank terhadap aktivitas keuangan nasabah.

Dengan memanfaatkan teknologi KYC secara optimal, bank dapat memastikan bahwa setiap transaksi keuangan terpantau dengan cermat dan bahwa keamanan serta integritas sistem perbankan tetap terjaga.

 

  • Bahan Investigasi jika Terjadi Kasus

Penerapan teknologi keuangan KYC memungkinkan seluruh informasi yang tercatat dari nasabah untuk menjadi bahan investigasi potensial jika terjadi kasus pencucian uang.

Dengan menggunakan teknologi KYC, bank dapat mengumpulkan dan menyimpan data identitas, riwayat transaksi, serta informasi terkait aktivitas keuangan nasabah secara terperinci dan terstruktur.

Ketika terjadi dugaan kasus pencucian uang, bank dapat menggunakan data yang telah tercatat dalam sistem KYC sebagai bahan referensi untuk melakukan investigasi lebih lanjut.

Misalnya, bank dapat menganalisis pola transaksi nasabah, melakukan pembandingan dengan profil risiko yang telah ditetapkan sebelumnya, dan mengevaluasi apakah terdapat aktivitas yang mencurigakan atau tidak sesuai dengan pola transaksi normal.

Dengan demikian, data yang terkumpul melalui teknologi KYC dapat menjadi sumber informasi yang berharga dalam mendeteksi dan mencegah tindak pencucian uang.

Bank dapat menggunakan data tersebut sebagai dasar untuk memonitor transaksi keuangan nasabah secara lebih proaktif, mengidentifikasi potensi risiko pencucian uang, dan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku.

Selain itu, informasi yang tercatat dalam sistem KYC juga dapat digunakan sebagai bukti atau dokumentasi dalam proses investigasi oleh pihak berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga penegak hukum lainnya.

Dengan memiliki data yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik, bank dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan tindak pencucian uang serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Nah, itulah sedikit ulasan terkait KYC atau Know Your Customer yang dapat membantu dapat memverifikasi serta mengidentifikasi data nasabah apakah sudah benar atau belum.

Sistem ini sangatlah bermanfaat khususnya dalam ranah teknologi keuangan khususnya perbankan dan instansi keuangan lainnya yang membutuhkan sistem keamanan yang baik. Semoga informasi di atas terkait apa itu KYC dapat bermanfaat bagi para pembaca Docotel!

teresaiswara

Add comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most discussed

Advertisement