Docotel Official Blog
Apa Itu BI Checking dan Panduan Mengecek Pengajuan Kredit 1

Apa Itu BI Checking dan Panduan Mengecek Pengajuan Kredit

Di tengah konflik geopolitik dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan domestik, efek kebijakan moneter yang cukup ketat dari bank-bank sentral negara maju mengakibatkan perputaran roda perekonomian melambat. Namun, di tengah pergolakan tersebut, tingkat konsumsi masyarakat tanah air masih meningkat dari tahun ke tahun.

Kondisi ini membangkitkan perhatian khusus dari Docotel Teknologi, mengingat tingkat konsumsi masyarakat dan Indeks keyakinan konsumen terhadap perkembangan ekonomi di tanah air diprediksi masih kuat ke depannya. 

Melalui produk Bank Facilitator,  Docotel Teknologi memiliki sistem evaluasi yang ketat dalam proses memastikan kelayakan peminjam dan mengelola risiko kredit dengan baik. Hal ini merupakan respons atas terus meningkatnya keinginan masyarakat dalam pengajuan kredit. 

Realita saat ini, meski pertumbuhan ekonomi tidak memiliki kepastian, namun pemberian kredit oleh perbankan nasional nyatanya secara konstan tetap tumbuh. Hal ini terlihat dari laporan survei oleh Bank Indonesia akhir tahun 2023.

Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia diindikasikan bahwa penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 juga terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 54,1%, lebih tinggi dibandingkan SBT Januari 2024 yang sebesar 24,5%.

Namun, Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) yang memungkinan memberikan dampak turunya penyaluran kredit dan bank akan lebih selektif memberikan persetujuan kredit kepada nasabah.

Salah satu tahapan untuk mendapatkan persetujuan penyaluran kredit dari bank maupun lembaga keuangan, calon debitur harus memenuhi beberapa syarat salah satu di antaranya ada BI Checking.

Oleh karena itu, ada baiknya kita memahami apa itu BI checking agar pengelolaan keuangan dan ekonomi dapat berjalan secara tepat. Berikut ulasan singkat mengenai BI checking.

 

Apa Itu BI Checking?

BI Checking adalah riwayat Informasi Debitur Individual (IDI) yang merekam data kredit. Cara kerja dari sistem ini adalah pertukaran informasi lancar dan tidaknya kredit.

Selain informasi tersebut, beberapa data yang secara kolektif tersimpan didalam sistem adalah identifikasi agunan debitur, pemilik debitur maupun pihak pengganti yang berwenang, jumlah pendanaan, dan riwayat pencairan dan pembayaran.

Dikutip dari laman  Otoritas Jasa Keuangan, BI Checking dulunya berisi riwayat IDI yang tersimpan di Sistem Informasi Debitur yang sekarang diganti dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dan kini ditanggung jawabi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). 

Beberapa produk yang memerlukan BI Checking sebagai bagian dari proses pengajuan kredit di antaranya Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pinjaman Online atau Pinjaman tanpa jaminan, Kredit tanpa Agunan (KTA).

 

Kategori Kredit Skor Kredit BI Checking

Dalam Sistem Informasi Debitur untuk setiap pemohon kredit akan memiliki kredit skor yang berfungsi sebagai acuan seseorang atau entitas dapat dikatakan layak menerima penyaluran kredit dan mampu membayar pinjaman.

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 40/POJK.30/2019, Berikut kategorisasi kredit skor oleh lembaga keuangan berdasarkan hasil pemeriksaan dari Bank Indonesia (BI).

  • Kategori Sangat Baik

Ini mencakup individu atau entitas yang memiliki riwayat pembayaran yang sangat baik, tanpa catatan tunggakan atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.

 

  • Kategori Baik

Ini mencakup individu atau entitas yang memiliki riwayat pembayaran yang baik, dengan sedikit atau tanpa catatan tunggakan atau keterlambatan pembayaran.

 

  • Kategori Cukup Baik

Ini mencakup individu atau entitas yang memiliki riwayat pembayaran yang cukup baik, dengan beberapa catatan tunggakan atau keterlambatan pembayaran, namun masih dalam batas yang dapat diterima.

 

  • Kategori Kurang Baik

Ini mencakup individu atau entitas yang memiliki riwayat pembayaran yang kurang baik, dengan beberapa catatan tunggakan atau keterlambatan pembayaran yang cukup signifikan.

 

  • Kategori Buruk

Ini mencakup individu atau entitas yang memiliki riwayat pembayaran yang buruk, dengan banyak catatan tunggakan atau keterlambatan pembayaran yang signifikan, atau mungkin telah mengalami gagal bayar atau penundaan pembayaran secara signifikan.

Apa Itu BI Checking dan Panduan Mengecek Pengajuan Kredit 2

Sumber: Freepik

 

Dari skala nilai 1 hingga 5, bank akan menolak permohonan kredit dari calon debitur yang memeroleh penilaian BI Checking dengan skor 3, 4, dan 5, yang secara otomatis dimasukkan ke dalam daftar hitam BI Checking.

Hal ini dilakukan karena bank ingin menghindari risiko terkait kemungkinan masalah atau kredit yang tidak lancar (non performing loan/NPL) di masa mendatang.

Non performing loan (NPL) sendiri merupakan indikator kesehatan penting yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan sebuah bank. Keberadaan NPL dapat mengurangi modal bank, yang kemudian berdampak pada kemampuan bank untuk memberikan kredit di masa depan.

Sebaliknya, bank cenderung mengutamakan calon debitur yang memperoleh skor 1 dalam BI Checking. Namun, calon debitur dengan skor 2 masih perlu dipantau karena ada potensi bahwa kredit yang diberikan kepada mereka dapat berdampak negatif pada NPL.

 

Manfaat BI Checking dalam Aktivitas Debitur

Bank Indonesia (BI) checking merupakan salah satu langkah penting yang dilakukan oleh lembaga keuangan, terutama bank, dalam menilai kelayakan calon debitur sebelum memberikan kredit.

Proses BI Checking melibatkan pengecekan riwayat kredit calon debitur, yang mencakup evaluasi terhadap kinerja pembayaran kredit sebelumnya. Dengan demikian, BI Checking menjadi instrumen yang penting dalam mengelola risiko kredit yang dihadapi oleh lembaga keuangan.

Berikut beberapa manfaat BI Checking dalam aktivitas debitur.

  • Mengurangi Risiko Kredit Macet

Salah satu manfaat utama dari BI Checking adalah kemampuannya untuk mengurangi risiko kredit macet. Dengan memeriksa riwayat kredit calon debitur, bank dapat mengidentifikasi potensi risiko gagal bayar atau kredit bermasalah di masa depan.

Hal ini membantu bank dalam membuat keputusan yang lebih bijak dalam menyetujui atau menolak pengajuan kredit, serta mengurangi kerugian yang mungkin timbul akibat kredit macet.

 

  • Meminimalkan Penyalahgunaan Identitas

BI Checking juga membantu dalam meminimalisir penyalahgunaan identitas. Dengan melakukan verifikasi terhadap data pribadi calon debitur, BI Checking dapat membantu mencegah kasus penipuan atau penyalahgunaan identitas dalam pengajuan kredit.

Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan integritas sistem perbankan.

 

  • Meningkatkan Kualitas Portofolio Kredit

BI Checking juga berperan dalam meningkatkan kualitas portofolio kredit bank. Dengan menggunakan data dari BI Checking, bank dapat memilih calon debitur yang memiliki riwayat kredit yang baik dan dapat dipercaya.

Hal ini membantu bank dalam mengoptimalkan portofolio kredit mereka, serta meningkatkan kepercayaan dari pihak investor dan regulator.

 

  • Kepatuhan Terhadap Regulasi

Sebagai bagian dari kewajiban terhadap regulasi, BI Checking juga membantu lembaga keuangan dalam mematuhi standar yang ditetapkan oleh otoritas keuangan, termasuk Bank Indonesia.

Dengan memastikan kepatuhan terhadap regulasi, lembaga keuangan dapat menjaga reputasi mereka dan menghindari sanksi yang mungkin diberikan oleh regulator.

 

  • Mendukung Stabilitas Sistem Keuangan

Selain manfaat tersebut, BI Checking juga memiliki dampak yang lebih luas terhadap stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Dengan mencegah peningkatan NPL dan mengoptimalkan kualitas portofolio kredit, BI Checking berkontribusi pada stabilitas dan integritas sistem keuangan secara keseluruhan.

Hal ini membantu menjaga kestabilan ekonomi dan melindungi kepentingan nasabah dan pemegang saham lembaga keuangan.

Dengan demikian, BI Checking bukan hanya merupakan langkah wajib yang harus dilakukan oleh lembaga keuangan, tetapi juga merupakan instrumen yang sangat penting dalam mengelola risiko kredit dan menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

 

Cara Membaca Hasil BI Checking

Membaca BI Checking melibatkan pemahaman terhadap informasi yang tertera dalam laporan tersebut. Biasanya, BI Checking menyediakan data tentang sejarah kredit seseorang, termasuk rekam pembayaran pinjaman, jumlah hutang, serta apakah ada catatan tunggakan atau pembayaran yang terlambat.

Berikut langkah-langkah umum untuk membaca laporan BI Checking.

1. Identifikasi Informasi Kunci

Pertama, kenali informasi penting dalam laporan BI Checking, seperti identitas lengkap calon debitur, nomor identifikasi, dan sejarah kredit.

 

2. Pahami Skala Penilaian

Ketahui skala penilaian yang digunakan dalam laporan BI Checking, apakah berupa angka atau kategori seperti “sangat baik”, “baik”, “cukup baik”, “kurang baik”, atau “buruk”.

 

3. Perhatikan Riwayat Pembayaran

Periksa rekam pembayaran pinjaman calon debitur. Amati apakah ada tunggakan atau pembayaran yang terlambat, serta seberapa sering hal tersebut terjadi.

 

4. Analisis Jumlah Pinjaman

Tinjau jumlah pinjaman yang dimiliki oleh calon debitur. Evaluasi apakah jumlah tersebut sesuai dengan kondisi keuangan dan kemampuan pembayaran calon debitur.

 

5. Evaluasi Riwayat Kredit

Berdasarkan informasi dalam laporan BI Checking, nilai sejarah kredit calon debitur. Tentukan apakah perilaku keuangan yang terlihat menunjukkan tanggung jawab atau sebaliknya.

 

6. Perhatikan Klasifikasi Risiko

Jika ada, catat klasifikasi risiko yang diberikan kepada calon debitur. Biasanya, ini menggambarkan seberapa besar risiko kredit yang terkait dengan calon debitur.

 

7. Buat Keputusan

Dengan menganalisis laporan BI Checking, ambil keputusan apakah memberikan kredit kepada calon debitur merupakan langkah yang aman dan sesuai bagi lembaga keuangan.

Dengan memahami langkah-langkah ini, Anda dapat membaca dan menganalisis laporan BI Checking dengan lebih efisien untuk membuat keputusan yang tepat terkait pemberian kredit.

Apa Itu BI Checking dan Panduan Mengecek Pengajuan Kredit 3

Freepik/wirestock

 

Cara Melihat Riwayat BI Checking sebelum Pengajuan Kredit

Untuk memeriksa status BI Checking secara online, biasanya Anda perlu mengunjungi situs web resmi Bank Indonesia atau platform yang diberikan oleh lembaga keuangan yang terkait. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan hal tersebut:

  • Buka Situs Web atau Platform

Kunjungi situs web resmi Bank Indonesia atau platform online yang disediakan oleh lembaga keuangan yang melakukan pemeriksaan BI Checking. Berikut link laman idebku.ojk.go.id

 

  • Login atau Daftar di halaman web OJK

Lakukan pendaftaran dengan mengisi informasi yang diminta, seperti jenis Debitur, Jenis Identitas Debitur, dll.

 

  • Unggah identitas diri yang diminta seperti foto kartu identitas, foto diri dengan kartu identitas, dan foto diri.

 

  • Lalu “Ajukan Permohonan”

 

  • Tinjau Hasilnya

Setelah mengirimkan informasi, Jika anda berhasil akan nomor pendaftaran.

 

  • Tunggu paling lambat 1 hari sejak pengajuan akan diberikan hasil BI Checking secara online. Periksa hasilnya untuk memahami status kredit Anda.

Untuk memeriksa status BI Checking secara offline, Anda dapat menghubungi Bank Indonesia atau lembaga keuangan yang melakukan pemeriksaan melalui telepon atau datang langsung ke kantor cabang terdekat. Pastikan untuk membawa dokumen identifikasi yang valid saat mengunjungi kantor cabang. Petugas bank akan membantu Anda dan memberikan informasi tentang status BI Checking Anda.

Jika hasil BI Checking tidak menguntungkan, langkah berikutnya adalah memahami prosedur dan langkah-langkah yang diperlukan untuk membersihkan riwayat BI Checking.

 

Tahapan Melakukan Pemutihan atau Pembersihan Riwayat BI Checking

Membersihkan atau memutihkan nama dari BI Checking biasanya melibatkan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh individu yang memiliki catatan negatif dalam riwayat kredit mereka.

Namun, penting untuk dicatat bahwa proses ini tidak selalu mudah dan tergantung pada kebijakan dan prosedur yang berlaku di Bank Indonesia dan lembaga keuangan yang bersangkutan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu coba untuk melakukan pemutihan atau pembersihan riwayat BI Checking.

  • Perbaiki Catatan Kredit Anda

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memperbaiki catatan kredit kamu. Pastikan semua tagihan dan kewajiban keuangan kamu dibayarkan tepat waktu dan tanpa tunggakan. Ini dapat membantu memperbaiki reputasi kredit kamu.

 

  • Hubungi Pihak yang Bersangkutan

Jika kamu menemukan informasi yang salah atau tidak akurat dalam catatan kredit kamu, segera hubungi pihak yang bersangkutan, baik itu Bank Indonesia atau lembaga keuangan yang memberikan laporan BI Checking. Berikan bukti-bukti yang mendukung klaim kamu dan minta mereka untuk memperbaiki informasi yang tidak benar.

 

  • Ajukan Permohonan Pemutihan

Beberapa lembaga keuangan mungkin memiliki prosedur untuk mengajukan permohonan pemutihan nama dari BI Checking. Kamu dapat menghubungi lembaga tersebut dan menanyakan prosedur yang harus diikuti untuk mengajukan permohonan tersebut.

 

  • Gunakan Layanan Pemulihan Kredit

Ada beberapa lembaga atau konsultan yang menawarkan layanan untuk membantu individu memperbaiki catatan kredit mereka dan menghapus catatan negatif dari BI Checking. Kamu dapat mencari layanan semacam itu dan melihat apakah mereka dapat membantu kamu.

 

  • Bekerja Sama dengan Pihak Terkait

Terkadang, proses pemutihan nama dari BI Checking membutuhkan kerjasama antara Anda, Bank Indonesia, dan lembaga keuangan yang bersangkutan. Bersikaplah kooperatif dan siap untuk menyediakan dokumen dan informasi yang diperlukan.

 

Perlu diingat bahwa proses pemutihan nama dari BI Checking tidak selalu berhasil dan dapat memakan waktu. Selalu penting untuk bertindak dengan teliti dan mengikuti prosedur yang berlaku.

Parameter keberhasilan dalam BI Checking adalah saat seseorang atau entitas memiliki riwayat kredit yang baik dalam sistem tersebut. Ini terjadi ketika individu tersebut secara konsisten membayar pinjaman tepat waktu, tidak memiliki catatan tunggakan atau keterlambatan pembayaran yang signifikan, serta menjaga kesehatan keuangan secara umum. 

Contoh parameter yang menunjukkan keberhasilan dalam BI Checking antara lain berikut ini.

  • Skor Kredit Tinggi

Seseorang memiliki skor kredit yang tinggi, menandakan riwayat kredit yang baik dan konsisten.

 

  • Tidak Ada Catatan Tunggakan

Tidak ada catatan tunggakan pembayaran pinjaman.

 

  • Tidak Ada Keterlambatan Pembayaran yang Signifikan

Tidak ada riwayat keterlambatan pembayaran yang signifikan.

 

  • Reputasi Kredit Baik

Seseorang memiliki reputasi kredit yang baik di mata lembaga keuangan lainnya.

 

  • Kinerja Keuangan yang Stabil

Seseorang memiliki kesehatan keuangan yang stabil, dengan pengeluaran yang sesuai dengan penghasilan dan kemampuan untuk membayar pinjaman dengan lancar.

 

Sebagai contoh, ketika seseorang mengajukan pinjaman ke bank dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diberikan pinjaman setelah pemeriksaan BI Checking, itu dapat dianggap sebagai contoh keberhasilan dalam BI Checking.

Sementara itu, BI Checking dianggap gagal jika terdapat catatan tunggakan atau keterlambatan pembayaran yang signifikan, skor kredit yang rendah, reputasi kredit yang buruk, kondisi keuangan yang tidak stabil, penyalahgunaan identitas, atau informasi yang tidak akurat dalam laporan kredit seseorang.

Berkaitan dengan aktivitas kredit di masyarakat, Docotel Teknologi hadir sebagai perusahaan yang terlibat dalam pengembangan berbagai produk dan layanan terkait dengan sektor keuangan, dengan salah satunya adalah bank fasilitator seperti manajemen pinjaman (P2P lending).

Docotel Teknologi telah memperkenalkan pendekatan yang inovatif dalam penyediaan layanan keuangan, yang memungkinkan individu dan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mendapatkan akses yang lebih mudah dan cepat ke modal yang mereka butuhkan.

Salah satu produk unggulan Docotel Teknologi adalah layanan P2P lending sebagai bagian dari produk Bank Fasilitator, yang memungkinkan individu atau bisnis kecil untuk mendapatkan pinjaman tanpa harus melewati proses yang rumit seperti yang umumnya dilakukan oleh bank konvensional.

Dalam proses P2P lending, Docotel Teknologi tidak melibatkan proses BI Checking yang dilakukan oleh bank tradisional. Namun, Docotel Teknologi memiliki prosedur evaluasi yang ketat dalam sistem sendiri.

Apa Itu BI Checking dan Panduan Mengecek Pengajuan Kredit 4

Sumber: Docotel Teknologi

 

Meskipun tidak melibatkan BI Checking secara langsung, Docotel Teknologi tetap menggunakan teknologi canggih untuk melakukan penilaian risiko kredit terhadap calon peminjam.

Docotel Teknologi menggunakan algoritma dan model analisis kredit yang canggih untuk mengevaluasi kepercayaan dan kemampuan pembayaran calon peminjam. Ini memungkinkan Docotel Teknologi untuk membuat keputusan yang cerdas dalam memberikan pinjaman kepada individu atau entitas yang memenuhi kriteria.

Melalui pendekatan ini, Docotel Teknologi berkontribusi positif terhadap inklusi keuangan dengan menyediakan layanan yang memungkinkan individu atau bisnis kecil mendapatkan pinjaman dengan lebih mudah dan cepat. Mereka tidak hanya menawarkan solusi teknologi yang inovatif, tetapi juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi akses keuangan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Selain P2P lending, Docotel Teknologi juga terlibat dalam pengembangan berbagai produk dan layanan terkait dengan sektor keuangan dapat dilihat di halaman website resmi Docotel Teknologi

Meskipun tidak melibatkan proses BI Checking seperti yang umum dilakukan oleh bank konvensional, Docotel Teknologi tetap memiliki sistem evaluasi yang ketat dalam proses mereka untuk memastikan kelayakan peminjam dan mengelola risiko kredit dengan baik.

Dengan demikian, produk dan layanan yang ditawarkan oleh Docotel Teknologi tidak hanya menghadirkan solusi teknologi yang inovatif dalam sektor keuangan, tetapi juga memungkinkan inklusi keuangan yang lebih luas dengan memberikan akses yang lebih mudah dan cepat kepada individu dan bisnis kecil untuk mendapatkan pinjaman.

Ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui teknologi. Informasi mengenai produk Bank Fasilitator dan bahasan lainnya, dapat kamu akses pada blog Docotel.

 

Penulis: Olivia Rumiris

teresaiswara

Add comment

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most discussed

Advertisement