Baru-baru ini, Vero tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Eits, jangan salah. Vero yang dimaksud bukan nama orang ya, si Vero ini adalah aplikasi media sosial yang rumornya akan menggantikan Facebook, Snapchat dan Instagram. Eh, memang bisa?
Seperti yang kita tahu, kini Instagram dan Snapchat tengah menjadi primadona bagi kalangan anak muda. Siapa sih yang nggak kenal Instagram? Raksasa media sosial ini sudah digunakan oleh hampir semua kalangan, dari anak muda hingga orang tua. Instagram juga bukan hanya sekedar aplikasi untuk berbagi foto dan video pribadi, namun juga digunakan untuk berbisnis. Bahkan, raksasa media sosial yang sempat ‘meledak’ namanya yaitu Facebook kini mulai ditinggalkan oleh beberapa penggunanya setelah aplikasi Instagram mengambil perhatian pengguna.
Belakangan ini Vero mulai banyak diperbincangkan oleh netizen, tapi ternyata Vero bukanlah aplikasi baru. Aplikasi ini ternyata sudah hadir sejak 2015, namun pengguna Vero meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir. Bahkan dalam sehari, jumlah unduhan Vero mencapai hingga 500.000 perhari. Jumlah ini menjadikan Vero sebagai salah satu aplikasi terpopuler pertama di App Store AS, padahal sebelumnya Vero menempati urutan ke-45.
Di Vero, pengguna dapat memposting segala hal layaknya media sosial lain, mulai dari teks, video, foto, link website, buku, film dan TV hingga membagikan tempat. jika dilihat dari kegunaanya, sepertinya Vero menggabungkan fitur dari Instagram dan Path.
“Vero adalah aplikasi bagi para Instagram dan Facebook haters”.
Mengapa begitu? Belakangan ini pengguna Instagram ramai-ramai memprotes algoritma baru yang dihadirkan oleh Instagram. Pengguna Instagram merasa bahwa algoritma baru Instagram tidak menampilkan postingan secara chronnogical atau urutberdasarkan waktu, namun berdasarkan ketertarikan pribadi. Namun tidak dengan Vero, aplikasi yang satu ini mengklaim bahwa mereka menampilkan postingan berdasarkan urutan waktu jadi pengguna dapat melihat postingan secara lebih aktual. Selain itu, Vero juga terbebas dari iklan sehingga akan lebih menguntungkan untuk pengguna. Tanpa algaritma dan iklan, Vevo menjanjikan pengguna tidak melewat melewatkan postingan teman-temannya. Pengguna pun bisa mengatur siapa saja yang bisa melihat postingan tersebut
Lalu, jika tanpa iklan? Darimana Vero menghasilkan uang? Ternyata, dibalik semua keuntungan yang diberikan Vero, aplikasi ini menarik biaya langganan untuk dapat mengakses Vero secara penuh. Meski begitu, demi menarik minat pengguna, Vero menggratiskan biaya langganan untuk satu juta pelanggan pertama. Kemudian dalam jangka waktu setahun, pengguna akan mulai ditarik biaya per-tahun dengan jumlah yang kecil.
Kira-kira menurut kamu, bisa nggak ya Vero menyaingi Instagram?