docobotSemakin maraknya penyebaran hoax melalui media sosial didukung oleh banyak faktor, salah satunya adalah banyaknya akun palsu yang tersebar dimana-mana. Kenapa disebut akun palsu? Karena akun tersebut tidak memiliki pengguna asli, akun tersebut dibuat hanya untuk menyebarluaskankan berita hoax yang dibuat oleh orang tidak bertanggung jawab. Akun-akun ini juga sering disebut akun robot atau bot.
Sebenarnya, akun robot bukan hal baru didunia media sosial. Dulu akun robot digunakan bagi para pengguna media sosial untuk menambahkan ‘followers’ mereka. Namun, kini akun robot malah digunakan sebagai alat penyebaran berita bohong atau hoax.
Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai penyedia layanan ketiga sudah seharusnya berupaya untuk menghilangkan akun-akunrobot.
Banyaknya isu-isu yang menjadi perbincangan di media sosial twitter membuat tim di kampus Indiana University dan Northeastern University di Amerika Serikat (AS) akhirnya mengembangkan sebuah sistem bernama Botmeter.
Botmeter dapat mengenali banyak faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam mengenali keaslian akun tersebut, mulai dari cuitan pengguna, metadana, bagaimana dan darimana unggahan tersebutd ibuat, serta komposisi pengikut akun.
Berdasarkan teori yang digunakan dalam sistem Botmeter, jika angka Botmeter dibawah 40 persen maka kemungkinan akun tersbut asli, bukan robot. Namun, tim belum dapat memastikan bahwa Botmeter 1oo% akurat untuk mengetahui bahwa akun tersebut adalah akun palsu atau bukan. namun dibelakang layar, tim peneliti terus bekerja untuk mencari data terbaru untuk dimasukan ke sistem bernama Bot Repository.
Semoga saja Botmeter benar-benear bisa mendetaksi berita hoax, ya!
Zatira Chairunnisa
