Seberapa sering kamu merekam suara di smartphone? Ada kabar baik, nih, untuk kamu yang senang merekam suara, atau bahkan bikin podcast. Baru-baru ini, Facebook mengumumkan akan membayar pengguna yang aktif merekam suara di aplikasi terbarunya, Viewpoints. Hal ini dilakukan oleh Facebook sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan kemampuan pengenalan suara atau speech recognition.
Program ini diberi nama “Pronounciations”, yang merupakan hasil kerja sama dengan aplikasi Viewpoints. Aplikasi ini diluncurkan setelah Facebook memperkenalkan aplikasi pengumpulan data bernama Study, yang didesain untuk dapat memantau berapa lama pengguna mengakses data pada aplikasi-aplikasi yang terdapat pada sistem operasi Google. Analisis yang didapatkan dari Study kemudian digunakan untuk meningkatkan kemampuan aplikasi Viewpoints melalui Pronounciations. Pengguna bisa mulai merekam dengan mengucapkan “Hey Portal…” yang diikuti dengan satu nama pertama dalam daftar teman di Facebook. Perekaman ini bisa dilakukan dengan maksimal 10 orang teman dan untuk setiap pernyataan yang diucapkan wajib direkam dua kali untuk memperjelas artikulasi.
Melansir The Verge, Facebook akan membayar satu set rekaman senilai 200 poin di aplikasi Viewpoints. Untuk bisa memonetisasi, pengguna harus mengumpulkan sebanyak 1000 poin dan akan mendapatkan keuntungan sebesar lima dollar AS yang akan dibayarkan melalui PayPal. Facebook mengatakan, pengguna yang aktif merekam suara di aplikasi Viewpoints akan diberi fasilitas untuk membuat hingga lima set perekaman suara untuk mendapatkan total 1000 poin tersebut.
Langkah ini dilakukan Facebook setelah Amazon, Apple, Google, dan Microsoft kepergok mendengarkan dan menyalin rekaman suara tanpa sepengetahuan penggunanya. Dengan Viewpoints, Facebook berusaha untuk berkomitmen menjaga privasi pengguna karena rekaman suara yang telah tersimpan di Viewpoints tidak akan terhubung ke profil Facebook. Viewpoints juga berkomitmen untuk tidak membagikan aktivitas atau data pengguna ke Facebook maupun layanan lain yang terhubung dengan Facebook tanpa izin.
Sarah Frier, jurnalis Bloomberg melalui laporannya mengungkapkan Facebook telah membuat sistem untuk memproses setiap konten dan komunikasi antarpengguna secara otomatis dan menganalisis apa yang ada di dalamnya. Selain itu, Facebook juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mendukung bisnis mereka dengan menganalisis bagaimana produk-produknya digunakan oleh masyarakat. Selama ini, Facebook menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk mengenali suara pengguna demi meningkatkan kemampuan speech recognition dan membantu Google Assistant dalam melakukan penerjemahan ke berbagai macam bahasa.
Perekaman suara menggunakan AI tanpa sepengetahuan pengguna ini kemudian menjadi kontroversi, baik di antara pengguna maupun pesaing bisnis Facebook. Oleh karena itu, melalui Viewpoints, Facebook berusaha menjadi lebih terbuka dengan penggunanya, tentu dengan izin yang jelas dan tidak melanggar kebijakan privasi. Agar pengguna merasa lebih aman ketika menggunakan Pronounciations pada Viewpoints, Facebook membatasi pengguna, yaitu hanya yang berusia 18 tahun ke atas yang bisa mengaksesnya. Sejauh ini, akses tersebut hanya untuk pengguna di Amerika Serikat dan secara perlahan akan diluncurkan di negara-negara lain pada pertengahan 2020.
Facebook Viewpoints Demo
Baca Juga: Ketika Hoaks Menjadi Bencana, Fact Checking Bisa Menjadi Solusinya
Tentang Docotel
Docotel 4.0 meliputi tim yang berdedikasi, berpengalaman, dan ahli dalam menyediakan produk dan solusi yang bernilai tinggi di semua industri. Kami hadir dengan visi mengatasi permasalahan sehingga dapat menciptakan pengalaman terbaik bagi klien.
Add comment