Ingin meyakinkan pembaca newsletter Anda untuk melakukan sesuatu atau setuju dengan sudut pandang Anda? Buatlah newsletter dengan bantuan sistem email marketing. Lakukanlah karena _n_ewsletter sangat efektif untuk mempromosikan bisnis online, seperti menjual produk, memberitahukan siapa saja yang menjadi konsumen potensial Anda, dan mempertahankannya. Selain itu, newsletter yang informatif juga akan membantu membentuk mailing list yang menguntungkan.
Menulislah secara persuasif dalam membuat newsletter. Sampaikan melalui pesan tekstual. Persuasif itu umumnya adalah latihan dalam menciptakan win-win solutions. Misalnya, Anda menyajikan sebuah kasus sehingga yang lain dapat menyetujui dan menemukan benefit dari hal tersebut. Anda membuat sebuah penawaran yang tidak dapat ditolak oleh mereka, tetapi bukan dalam artian manipulatif.
Itu hal yang bagus atau posisi yang masuk akal untuk orang tertentu. Namun, ada teknik-teknik yang dapat membuat pekerjaan Anda lebih mudah dan kasus Anda lebih menarik. Sementara itu, daftar ini mungkin tidak terlalu luas, tetapi cukup inspiratif, yaitu sepuluh teknik menulis secara persuasif–dapat diaplikasikan untuk newsletter–yang disarankan agar digunakan.
Teknik Menulis Secara Persuasif
1. Pengulangan
Berbicara dengan siapa pun yang fasih dalam pembelajaran psikologi, mereka akan memberitahu Anda bahwa pengulangan itu sangat penting. Hal ini juga penting dalam penulisan persuasif karena seseorang tidak dapat setuju dengan Anda jika mereka tidak benar-benar mendapatkan apa yang Anda katakan.
Tentu saja ada pengulangan yang baik dan buruk. Untuk tetap berada di sisi yang baik, buatlah poin penting Anda dalam beberapa cara yang berbeda, seperti penyampaian langsung, menggunakan contoh, bernarasi dalam cerita, melalui kutipan dari orang terkenal, ataupun dalam rangkuman Anda sendiri.
2. Alasan
Ingat kekuatan dari kata karena. Studi psikologi telah menunjukkan bahwa orang lebih cenderung mematuhi permintaan jika Anda telah memberi mereka alasan mengapa, bahkan untuk alasan yang tidak masuk akal sekalipun. Strategi itu sendiri tidak masuk akal jika Anda berpikir tentang hal itu.
Orang mungkin tidak suka diberi tahu hal-hal atau diminta untuk mengambil tindakan tanpa penjelasan yang masuk akal. Ketika Anda membutuhkan orang agar bisa menerima cara berpikir Anda, selalu berikan alasan mengapa. Seperti halnya contoh kampanye PHD menggunakan email marketing software dan mengirimkannya kepada subscribers mereka. Mereka memanfaatkan momen menonton pertandingan sepak bola dini hari dan menjadikannya alasan PHD siap siaga untuk menemani.
3. Konsistensi
Ini disebut sebagai “momok pikiran kecil,” tetapi konsistensi dalam pikiran dan tindakan kita adalah sifat sosial yang dihargai. Jangan sampai tampil tidak konsisten karena apakah wajar atau tidak, karakteristik yang berhubungan dengan ketidakstabilan dan kesembronoan, sedangkan konsistensi terkait dengan integritas dan perilaku rasional.
Terapkan konsistensi dalam konten newsletter Anda dengan tujuan agar pembaca setuju terhadap sesuatu di depan bahwa kebanyakan orang akan memiliki waktu yang sulit untuk tidak setuju. Mereka yang penuh semangat akan membentuk nilai dari brand image Anda. Seperti halnya Dulux yang selalu menampilkan ruang interior yang elegan untuk memudahkan visualisasi penafsiran kualitas produk mereka (subscribers).
4. Social Proof
Mencari bimbingan dari orang lain mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diterima adalah salah satu kekuatan psikologis yang paling kuat dalam hidup kita. Hal ini dapat menentukan apakah kita bisa memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, dan itu bisa menentukan apakah kita meneguhkan hati untuk membunuh diri kita sendiri.
Contoh yang jelas dari social proof dapat ditemukan pada testimonial dan referensi luar, dan itu adalah kekuatan pendorong di belakang social media. Namun, Anda juga bisa santai mengintegrasikan unsur social proof dalam tulisan Anda, mulai dari keselarasan terampil dengan otoritas luar untuk nama yang terang-terangan menjatuhkan.
5. Perbandingan
Metafora, perumpamaan, dan analogi adalah teman terbaik dalam penulisan persuasif ini. Ketika Anda dapat menghubungkan skenario untuk sesuatu hal yang sudah diterima pembaca sebagai hal yang benar, lebih baik bertahan pada cara Anda untuk meyakinkan seseorang agar melihat hal-hal dengan cara Anda.
Namun, lakukan perbandingan kerja dengan cara lain juga. Kadang-kadang Anda bisa lebih persuasif ketika membandingkan apel dengan jeruk (untuk menggunakan metafora yang membosankan, tapi efektif). Jangan membandingkan harga kursus belajar di rumah Anda dengan harga kursus belajar di tempat umum.
6. Menstimulasi dan Menyelesaikan
Ini adalah tema persuasi yang bekerja sebagai pendekatan secara keseluruhan untuk membuat kasus Anda. Anda perlu mengidentifikasi masalah dan memenuhi kualifikasi calon pelanggan Anda. Anda akan menstimulasi pembaca sebelum menawarkan solusi Anda sebagai jawaban yang akan mengesankan semuanya lebih baik.
Fase stimulasi ini tentang empati. Tentang bagaimana Anda ingin pembaca tahu secara tegas bahwa Anda memahami masalahnya karena Anda sudah bersentuan dengan hal itu dan/atau berpengalaman dalam menyelesaikan hal itu. Kredibilitas solusi Anda akan berjalan jika Anda menunjukkan bahwa Anda benar-benar merasakan apa yang dirasakan calon pelanggan.
7. Meramalkan
Tema persuasi lain melibatkan pembaca Anda dengan sekilas ke masa depan. Jika yakin dapat menyajikan ekstrapolasi (perluasan data di luar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola kecenderungan data yang tersedia) dari kejadian saat ini kemungkinan menjadi hasil di masa depan. Anda mungkin juga memiliki lisensi untuk mencetak “uang”.
Seluruh strategi ini dibangun di atas kredibilitas. Jika tidak tahu apa yang Anda bicarakan, Anda akan berakhir terlihat kurang cerdas. Namun, jika Anda dapat membuat cadangan klaim Anda dengan landasan teori yang kuat atau pemahaman yang jelas dari pokok materi, ini adalah teknik yang sangat persuasif.
8. Mengelompokkan
Meskipun berupaya untuk menjadi mutakhir, makhluk berevolusi, kita manusia yang dibuat eksklusif oleh alam. Memberikan seseorang kesempatan untuk menjadi bagian dari kelompok yang mereka inginkan untuk berada di dalamnya—apakah kelompok orang yang menjadi makmur, atau hip, atau hijau (go green), atau bahkan orang yang bersikap kontra–dan mereka seakan tak peduli untuk melompat di jalur yang berlainan dengan Anda sebagai pengemudi dengan kelompok tersendiri di jalur tersebut.
Ini adalah teknik yang digunakan dalam surat penjualan (sales letter) terbesar yang pernah ditulis. Cari tahu kelompok apa yang orang ingin berada di dalamnya. Tawarkan mereka sebuah undangan untuk bergabung secara eksklusif dengan kesan hanya dia satu-satunya, seperti tidak termasuk orang lain.
9. Mengatasi Keberatan Pembaca
Jika menyajikan sebuah kasus dan seseorang berpikir “ya, tapi …”, Anda telah kehilangan momen. Itulah sebabnya mengapa marketers langsung menggunakan salinan yang panjang (long copy)–bukan berarti bahwa mereka ingin Anda untuk membaca semuanya, tetapi mereka ingin Anda membaca secukupnya sampai Anda membeli.
Mengatasi semua potensi keberatan dari sebagian besar pembaca Anda bisa jadi sulit, tetapi Anda perlu benar-benar tahu, subjek perlawanan argumen Anda harus cukup jelas. Jika berpikir tidak ada keberatan yang wajar untuk posisi Anda, Anda salah duga dan mungkin akan terkejut jika kolom komentar Anda yang tersedia itu diaktifkan.
10. Bercerita
Bercerita itu benar-benar dilakukan dengan menangkap semua teknik menulis. Anda harus menggunakannya dalam kombinasi dengan beberapa atau kesemuanya dari sembilan teknik menulis secara persuasif sebelumnya. Namun, alasan mengapa bercerita (storytelling) berfungsi dengan baik terletak di pusat apa persuasi sebenarnya.
Bercerita itu memungkinkan orang untuk membujuk diri mereka sendiri, dan itulah esensi yang sebenarnya. Anda mungkin mengatakan bahwa kita tidak pernah meyakinkan siapa pun tentang sesuatu, kita hanya membantu orang lain secara independen memutuskan bahwa kita benar. Jadi, lakukan semua yang Anda bisa untuk bercerita dengan lebih baik, dan Anda akan menemukan bahwa Anda adalah orang yang sangat persuasif. Seperti halnya JW Marriot Jakarta yang menawarkan ‘wonderful holiday’ bergaya narasi–sedikit bercerita–dengan email blasting yang dikirimkan secara berkala.
Sepuluh teknik menulis persuasif untuk newsletter bisnis Anda diharapkan dapat membawa customer Anda menuju ke rasa tertarik, bahkan mungkin membangun rasa percaya, dan akhirnya Anda sendiri pun akan merasakan keuntungannya. Terapkan sepuluh teknik productkeysticker.com menulis secara persuasif di atas dalam proses pembuatan newsletter Anda. Kirimkan newsletter Anda menggunakan free email marketing untuk menarik minat baca subscribers hingga menaikkan tingkat call to action pada bisnis Anda.
Add comment