Seiring berkembangnya berbagai platform chat ternyata memiliki segudang cerita yang menarik. Sebelum munculnya berbagai platform chat kekininan seperti Whatsapp, Line, Telegram dan sejenisnya, SMS (Short Messaging Service) ternyata pernah menjadi ’raja’ pada masanya.
‘Sesepuh’ dari layanan pesan seluler ini ternyata sudah memasuki usia seperempat abad, loh. Pada tanggal 3 desember 1992, tepat 25 tahun yang lalu SMS (Short Messaging Service) resmi dikirim untuk yang pertama kalinya. Neil Papworth menjadi orang pertama yang mengirim pesan teks menggunakan teknologi tersebut.
Neil mengirimkan pesan singkatnya kepada direktur Vodafone, yaitu Richard Jarvis. Dalam pesannya, Neil hanya menuliskan kata “*Merry Christmast*” pada pesan singkat pertamanya. Namun karena kondisi handphone saat itu tidak memungkinkan untuk mengirim SMS, pesan singkat tersebut tidak dikirim melalui handphone, melainkan melalui komputer.
Butuh waktu cukup lama untuk SMS bisa dikenal luas, selain karena fitur handphone yang belum mendukung, jaringan pesan singkat ini juga belum sepenuhnya tersedia disegala tempat, saat itu perusahaan telekomunikasi baru mengedepankan fungsi telepon dibanding berkirim pesan.
Nah, barulah pada tahun 2000-an fitur SMS sudah banyak digunakan hampir diseluruh negara, seperti misalnya tahun 2007 kira-kira terdapat 66 Milyar SMS yang terkirim setiap tahunnya. Ditambah lagi dengan perkembangan handphone yang semakin mendukung untuk mengirim pesan, seperti Nokia 9000i Communicator yang memiliki keyboard lengkap pada perangkatnnya.
Nggak bisa dipungkiri bahwa kehadiran fitur SMS berpengaruh pada perkembangan komunikasi serta interaksi sosial antar-manusia. Elizabeth Bruton, kurator teknologi dan teknik Museum Sains London bahkan mengatakan bahwa SMS merupakan elemen penting dalam sejarah perkembangan telepon dalam satu abad terakhir.
Bukan hanya sebagai teknologi pengirim pesan, SMS juga dikembangkan sebagai alat pemungutan suara (voting). Hal ini merupakan hasil kerjasama American Idon AT&T. Sejak saat itu voting melalui SMS semakin banyak digunakan, mulai untuk kepentingan bisnis, politik, hingga hiburan bahkan hingga ke seluruh dunia.
Semenjak keberadaan smartphone, fitur SMS secara perlahan digantikan oleh layanan pesan berbasis jaringan internet, seperti WhatsApp, Line, Messenger, dan sebagainya. Kini, rata-rata pengiriman pesan melalui WhatsApp adalah sebanyak 30 miliar per hari.Sedangkan pengiriman pesan melalui SMS hanya mencapai 20 miliar per harinya.
Meski demikian, SMS belum mati dan tetap menjadi metode mengirim pesan yang dapat diandalkan semua orang. Juga bagi bisnis-bisnis yang mengandalkan SMS sebagai metode promosi yang efektif (SMS blast).
Itu dia sedikit asal-usul ‘sesepuh’ platform chat SMS. Selamat ulang tahun, SMS! Semoga selalu dapat bertahan di-era teknologi saat ini.