Tim human resources (HR) harus berhadapan dengan banyak data untuk menemukan kandidat terbaik bagi perusahaan. Jelas, proses menganalisis data bukanlah perkara mudah. Ini merupakan tugas yang cukup memakan waktu dan melelahkan. Mulai dari mengumpulkan informasi terkait kandidat di media sosial dan media lainnya, cek silang latar belakang kandidat, memeriksa portofolio, dan masih banyak lagi lainnya yang harus dilakukan seorang perekrut. Alurnya panjang sekali! Apa memungkinkan jika proses rekrutnya jadi lebih cepat?
Tentu bisa. Kini perekrutan karyawan bisa lebih efisien dengan memanfaatkan artificial intellegence (AI) alias kecerdasan buatan. Perangkat lunak yang menerapkan AI dikembangkan untuk mempersingkat atau mengotomatiskan beberapa bagian dari alur kerja perekrutan. Machine learning (ML) diperintahkan untuk menyaring kandidat dan menganalisis jenis pekerjaan yang tepat bagi calon karyawan.
Salah satu platform rekrutmen yang mungkin sudah akrab di telinga para pencari kerja adalah Kalibrr. Layanan yang diberikan Kalibrr mampu memberi rekomendasi ke perusahaan terkait kandidat yang tepat dan sebaliknya bisa menawarkan jenis pekerjaan yang sesuai dengan keahlian individu atau pencari kerja. Kalibrr menyatakan mampu mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam proses mencari karyawan dan telah diimplementasikan oleh 250 perusahaan, mulai dari perusahaan rintisan, internasional, hingga konglomerasi.
Berikut beberapa keuntungan yang ditawarkan platform berteknologi AI untuk bidang human resorces.
Menghindari Berbagai Kerugian
Mencari karyawan baru bisa dikatakan sebagai sesuatu yang mahal, lho! Bukan tanpa sebab, tim HR perlu memasang lowongan pekerjaan, mewawancari kandidat, hingga memberikan pelatihan pada karyawan. Jelasnya, perusahaan ingin berinvestasi pada individu yang tepat. Dengan merekrut karyawan yang tepat, maka akan mengurangiturnover karyawan dan menghemat uang untuk pelatihan, bonus, atau biaya lain.
AI berpotensi mengurangi segala bentuk pengeluaran dan kerugian yang diakibatkan oleh salah rekrut, baik waktu, materiil, maupun imateriil. Hasil laporan Ideal, perusahaan teknologi di sektor perekrutan, menyebutkan kehadiran AI pada perangkat lunak rekrutmen menurunkan pergantian karyawan hingga 35 persen dan mengurangi biaya perrekrutmen sebanyak 75 persen. Sementara, Unilever mengklaim telah menghemat ratusan ribu pound per tahun dengan menerapkan kecerdasan buatan untuk proses rekrutmen. Perusahaan multinasional ini juga menghemat 100.000 jam dalam setahun terakhir dengan menggunakan perangkat lunak yang mampu menganalisis video wawancara. Sistemnya mampu memindai ekspresi wajah kandidat, bahasa tubuh, dan pemilihan kata, serta mengetahui karakter kandidat yang dianggap prediktif terhadap kerberhasilan suatu pekerjaan saat menjadi karyawan.
Mengotomatiskan Tugas Perekrut
Jika AI telah bertindak, teknologi ini bisa menjadi asisten pribadi bagi perekrut untuk mengotomatiskan berbagai tugas yang selama ini dilakukan secara manual. Misalnya, perangkat lunak penjadwalan atau pemeriksa surat lamaran otomatis dapat mempercepat tugas seorang perekrut untuk menentukan jadwal, mengingatkan waktu wawancara, dan memeriksa surat lamaran kandidat.
Cara lain yang dapat memudahkan pekerjaan seorang perekrut adalah dengan layanan pesan otomatis atau sering dikenal chatbots. Dengan mengotomatiskan suatu percakapan terkait perekrutan atau pertanyaan pekerjaan, maka kandidat dapat memperoleh jawaban yang mereka cari setiap saat. Hal ini juga dapat mengurangi tugas perekrut untuk menanggapi surat elektronik atau panggilan telepon dari para kandidat.
Mengurangi Bias Dalam Perekrutan
Selain menghemat waktu dan meningkatkan pengalaman kandidat, menggunakan AI di bidang HR juga memiliki kemampuan untuk mengurangi bias dalam proses rekrutmen. Munculnya bias dari seorang perekrut bisa terjadi saat melakukan penyaringan kandidat, biasanya karena kencenderungan manusia dalam menentukan pilihan dan melakukan stereotipe berdasarkan ras, gender, dan lain sebagainya. Nah, munculnya AI mampu membantu menyaring kandidat tanpa terbentur subjektivitas.
Menerapkan AI dalam proses rekrutmen dapat mendorong terciptanya suatu tim yang beragam, menentukan peringkat kandidat berdasarkan kualifikasi, dan menghilangkan bias dari keputusan seseorang. Ternyata, hal ini juga dapat berpengaruh pada tingkat pendapatan perusahaan. Senada dengan artikel Undercover Recruiter, para peniliti menyebutkan perusahaan di sektor ritel yang memiliki karyawan dengan gender beragam memperoleh pendapatan 14% lebih tinggi dibanding perusahaan yang kurang beragam. Adapun peningkatan 15 kali lipat dalam pendapatan penjualan perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat keragaman ras yang tinggi.
Itulah, tadi beberapa manfaat dari penerapan AI di dunia HR. Apakah kamu pernah merekrut atau melamar pekerjaan dengan bantuan AI?
Baca Juga: Ubur-ubur Bionik, Si Jago Pantau Perubahan Iklim di Lautan
Tentang Docotel
Docotel 4.0 meliputi tim yang berdedikasi, berpengalaman, dan ahli dalam menyediakan produk dan solusi yang bernilai tinggi di semua industri. Kami hadir dengan visi mengatasi permasalahan sehingga dapat menciptakan pengalaman terbaik bagi klien.
Add comment