Mengapa Biometrik Dibutuhkan pada Tanda Tangan Elektronik?

Seiring berkembangnya teknologi, banyak platform media sosial yang diperuntukan sebagai media bertukar cerita atau pikiran baik melalui audio visual ataupun tulisan saja. Akun-akun yang dimiliki biasanya mempunyai fitur keamanan yang sudah disetujui oleh penggunanya, umumnya fitur keamanan yang ada seperti kata sandi atau PIN (Personal Identification Number) yang diperlukan ketika ingin mengakses akun tersebut. Namun saat ini, fitur keamanan sudah berkembang dan tidak hanya meliputi dua jenis fitur keamanan sebelumnya. Fitur keamanan saat ini dilengkapi dengan 2FA (Two Factor Authentication) dan juga biometrik.

2FA adalah sistem keamanan yang memerlukan dua jenis autentikasi yang dilakukan oleh penggunanya. Sedangkan biometrik berfungsi untuk identifikasi serta otentikasi berdasarkan fisik maupun karakteristik unik yang dimiliki oleh seseorang. Selain itu, biometrik menggunakan keunikan yang dimiliki oleh penggunanya, seperti sidik jari, wajah, retina mata, bentuk wajah, dan lainnya yang membuat biometrik lebih unggul sebagai fitur keamanan terbaru.

Bagaimana cara kerja biometrik?

Agar bisa menggunakan fitur biometrik pada keamanan tambahan suatu akun, maka terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan:

1. Pengguna harus mendaftarkan data diri hingga memindaikan fisik (wajah, retina mata, bentuk wajah, sidik jari, atau yang lainnya), sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga data yang dikumpulkan akan disimpan dalam database yang dimiliki oleh aplikasi akun tersebut.
2. Selanjutnya saat pengguna ingin mengakses akun yang dimiliki, maka ia akan diminta untuk memindai fisik yang diperlukan guna memverifikasi identitas. Setelah dicocokan dengan database dalam sistem dan hasilnya cocok, maka sistem akan memverifikasi identitas penggunanya secara otomatis.
3. Setelah identitas yang diverifikasi dinilai sesuai, pengguna bisa langsung masuk atau mengakses akun yang dimiliki. Namun jika identitasnya berbeda maka pengguna harus melakukan pengecekan ulang pada identitas data yang telah didaftarkan sebelumnya.

Kenapa biometrik digunakan pada tanda tangan elektronik?

Tanda tangan elektronik yang dilakukan secara daring, membuat hal ini cenderung rawan pemalsuan yang dilakukan oleh orang lain pada saat menandatangani dokumen. Guna mencegah pemalsuan identitas dan yang lainnya, maka verifikasi identitas pada saat melakukan tanda tangan di dokumen perlu untuk dilakukan. Fitur biometrik yang dimiliki pada tanda tangan elektronik sangat membantu, baik untuk penanda tangan atau penerima dokumen. Saat proses penandatanganan sedang dilakukan maka penanda tangan perlu memverifikasi identitas dengan memindai fisik (sidik jari/wajah/bentuk wajah/retina). Setelah verifikasi biometrik dilakukan, selanjutnya tanda tangan elektronik bisa dibubuhkan pada dokumen yang dibutuhkan.

Tidak hanya pada tanda tangan elektronik, penggunaan biometrik ini juga dapat dilakukan di banyak sektor usaha/bisnis/pekerjaan. Jika dalam sektor keuangan seperti perbankan hingga teknologi finansial (tekfin), fitur biometrik dapat membantu sebagai bentuk validasi antara identitas dengan fisik asli konsumen/nasabah. Fitur biometrik pada sektor keuangan dan tekfin diharapkan bisa meminimalisir dan mencegah pemalsuan data yang digunakan untuk penipuan atau pencucian uang (money laundering). Kemudian penggunaan fitur biometrik juga bisa diaplikasikan pada sektor kepolisian sebagai upaya dalam melakukan validasi ketika polisi sedang melakukan pencarian orang ataupun untuk memvalidasi identitas pada orang yang sudah ditangkap atas dugaan tindak kriminal. Selain dua sektor diatas, biometrik juga masih bisa digunakan di sektor lainnya dengan tujuan penggunaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.

Biometrik juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya:

1. Keamanan dengan akurasi yang lebih tinggi.
2. Proses identifikasi yang lebih praktis dan cepat.
3. Kemungkinan untuk dipalsukan sangat sedikit.
4. Lokasi saat memverifikasi identitas lebih akurat harus berada di depan alat pemindai untuk melakukan identifikasi.

Selain itu, biometrik juga memiliki beberapa faktor yang menjadi patokan penilaian otentikasi biometrik, yaitu :

1. Universalitas

Setiap orang yang menggunakan sistem memiliki suatu sifat.

2. Keunikan

Setiap individu memiliki ciri khas yang berbeda satu dengan lainnnya sehingga bisa dengan mudah dibedakan antara satu dengan yang lainnya.

3. Keabadian

Sifat yang ‘baik’ akan tetap ada sepanjang waktu dengan algoritma yang ada.

4. Terukur

Faktor terukur ini memiliki pengertian dimana mudah diukur dan menyimpan sifat tersebut.

5. Performa

Faktor ini berhubungan dengan akurasi, kecepatan, dan teknologi yang digunakan.

6. Dapat diterima

Dalam faktor ini, penilaian dilihat dari bagaimana individu dalam suatu populasi menerima teknologi ini.

7. Pengelakan

Faktor yang terakhir ini memiliki pengertian dimana data dapat ditiru menggunakan artefak atau alat pengganti lainnya.

Kesimpulan

Biometrik dapat digunakan sebagai fitur keamanan tambahan baik pada akun atau device yang dimiiliki. Alasan penggunaan biometrik sebagai bentuk keamanan tambahan adalah karena biometrik menggunakan karakteristik unik yang dimiliki oleh seseorang, seperti sidik jari, wajah, retina mata, bentuk wajah, hingga suara dan DNA. Penggunaan biometrik ini bisa digunakan di banyak sektor usaha yang bisa disesuaikan oleh kebutuhan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adanya biometrik membuat privasi dan keamanan sistem lebih terjaga karena akses hanya bisa dilakukan oleh satu orang yang sesuai dengan biometrik yang sudah didaftarkan.

Baca Juga : Tanda Tangan Digital, Memudahkan atau Meresahkan?

Tentang Docotel

Docotel 4.0 Terdiri dari tim yang berdedikasi dan berpengalaman dalam menyediakan produk dan solusi di bidang IT yang dibutuhkan oleh klien dari berbagai bidang. Docotel 4.0 hadir dengan visi menjadi problem solver dan menciptakan pengalaman terbaik bagi klien.