Docotel Official Blog
Apa Sebenarnya Hacker Itu? 1

Apa Sebenarnya Hacker Itu?

Kalau mendengar kata “Hacker” stereotype yang negatif sangatlah kuat. Seperti mencuri akun, menyadap informasi penting yang dampaknya pastilah merugikan.

Kalau mengikuti berita yang sedang berkembang pada akhir bulan lalu, ada berita mengenai remaja yang berhasil membobol 4600 situs. Remaja tersebut diketahui lulusan SMP dan SMA. Hemm.. semudah itukah meretas suatu situs sehingga siapapun bisa mempelajarinya dengan mudah?

Dari beberapa sumber yang didapatkan, teknik hacking susah-susah gampang. Susahnya karena harus memahami logikanya dengan benar. Gampangnya, saat ini setiap orang diberikan kemudahan untuk mengakses internet, sudah banyak jaringan wifi, dengan itupun seseorang sudah bisa meretas. Seseorang bisa menjadi hacker jika dirinya juga memiliki kemauan yang kuat dan terus belajar. Jadi, tidak heran ya jika seorang remaja lulusan SMP mampu meretas suatu situs.

Hacker jika ditilik kembali kepada esensinya, yang berada pada dunia profesional dan industri berkaitan erat dengan upaya peningkatan keamanan dari suatu teknologi, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Kemudian istilah seorang Hacker itu sebetulnya ialah sebutan untuk security researcher. Sebetulnya, sebutan untuk orang yang meretas suatu situs adalah cracker, banyak orang yang menyalah artikan sebutan tersebut.

Awal kemunculan dan penggunaannya, hack dan hacker memiliki artian yang positif karena memiliki artian seseorang yang paham dan mahir komputer yang mengotak-atik sistem dan segala hal yang berkaitan dengan dunia PC untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Sebetulnya, perusahaan sangat membutuhkan para hacker ini bukan untuk merusak, suatu perusahaan berani membayar mahal seorang hacker karena tujuannya adalah mencarikan celah keamanan dari produk perusahaan tersebut. Ketika ditemukan celah, si hacker akan memberikan pesan kepada perusahaan agar segera “ditambal” celah tersebut agar keamanannya tetap terjaga.

Namun seiring perkembangannya kata hack berubah menjadi negatif. Ketika pada tahun 1981, ada sebuah perkumpulan yang bernama Chas Computer Club (CCC) berhasil membobol jaringan komputer German Bildschirmtex yang berakibat pada ruginya sebuah bank.

Peretas memiliki konotasi yang negatif karena adanya kesalah pahaman akan perbedaan istilah mengenai hacker dan cracker. Banyak yang memahami bahwa peretaslah yang menyebabkan kerugian di satu pihak seperti mengubah tampilan suatu situs web, menyisipkan kode virus, itu sebetulnya merupakan ulah cracker. Dari penjelasan di atas sudah bisa dipahami bahwa tugas sebenarnya dari Hacker merupakan pekerjaan yang positif bukan seperti yang dimaksud oleh masyarakat kebanyakan.

docobot

Follow us

Don't be shy, get in touch. We love meeting interesting people and making new friends.

Most discussed

Advertisement