Hari ini, selasa (03/04) halaman awal Google dihiasi dengan ilustrasi seorang pria berkacamata yang berdiri memegang kamera, seolah sedang mengambil gambar tiga wanita yang berdiri didepannya. Ilustrasi tersebut menggambarkan sosok Usmar Ismail, Bapak Film Nasional yang berulang tahun ke-97 pada hari ini.
Lahir di Bukit Tinggi, 20 Maret 1921, Usmar Ismail merupakan salah satu sosok yang paling berpengaruh di industri perfilman Indonesia. Di sepanjang karirnya, Usmar telah mengerjakan lebih dari 30 film di Tanah Air.
Beberapa karya Usmar Ismail yang terkenal diantaranya yaitu film berjudul Pedjuang (1960), Enam Djam di Djogja (1956), dan Tiga Dara(1956).
Selain itu, film arahan Usmar Ismail pada tahun 1950 yang berjudul Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) disebut sebagai tonggak sejarah bagi industr perfilman Indonesia. Bahkan hari pertama syuting film tersebut dinobatkan menjadi Hari Film Nasional dan diresmikan oleh Presiden ketiga Republik Indonesia, B.J Habibie bersama Dewan Film Nasional.
Belum lama ini, sebuah karya terbaik Usmar Ismail yang berjudul Tiga Dara kembali menjadi pehatian setelah versi remakenya ditayangkan pada Agustus 2016 silam. Banyak yang menganggap Tiga Dara merupakan karya terbaik dari seorang Usmar Ismail, namun, Usmar Ismail berkali-kali menyuarakan ketidaksukaannya pada filmnya tersebut. lho, kenapa?
Usmar Ismail merupakan sosok yang idealis dalam berkarya, ia menganggap bahwa Tiga Dara merupakan film yang dibuat hanya untuk tujuan komersial. Memang, film Tiga Dara dibuat saat Perfini (perusahaan film yang didirikan oleh Usmar Ismail) tengah mengalami masalah keuangan.
Namun ternyata Tiga Dara mendapatkan respon positif dari masyarakat Indonesia. Tiga Dara sukses diputar selama delapan minggu beturut-turut dan menembus bioskop AMPAI (American Motion Picures Association of Indonesia) bersama film-film Hollywood.
Kini, nama Bapak Film Nasional Usmar Ismail diabadikan menjadi nama salah satu gedung di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, yaitu Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail. Gedung ini biasa digunakan untuk pertunjukan opera, musik dan teater.
Selamat ulang tahun, Bapak Film Nasional. Karya-karyamu akan selalu dikenang.