Pantau Emosi Pekerja Dengan Alat Sensor Otak Buatan Cina

Perusahaan di seluruh Cina menggunakan alat sensor otak untuk menganalisa kesehatan mental kerja. Dilansir dari Republika.co.id , Rabu (16/05/2018), puluhan pabrik di Cina sudah mewajibkan pegawainya memakai perangkat yang menggunakan kecerdasan buatan untuk memantau emosi pegawainya. Dalam dunia jaringan, sensor-sensor yang tertanam di helm pekerja perusahaan listrik dan topi konduktor kereta berkecepatan tinggi. Salah satu fungsi dari alat tersebut bisa mendeteksi lonjakan dan penurunan aktivitas emosional yang terkait dengan kepanikan, kelelahan, kesedihan dan emosi lain.

Di perusahaan-perusahaan lain juga telah menambahkan sensor ke headset VR untuk memantau bagaimana para trainee (peserta pelatihan) menanggapi lingkungan yang virtual yang dimodelkan sesuai dengan skenario kerja. Alat ini sudah diadopsi oleh perusahaan listrik untuk pegawai yang memiliki pekerjaan yang beresiko tinggi.

Misalnya, kondektur kereta sedang memasang dan memperbaiki jaringan listrik. Maka alat serupa bisa mendeteksi kelelahan, menimbulkan alaram ketika menangkap sinyal tertidur. Nah yang keren dari alat ini dapat menandai pegawai yang sedang mengalami stres, dengan adanya alat ini maka pihak manajemen bisa meminta pegawainya untuk menghilangkan terlebih dahulu, misalnya dengan bermain game, mengambil cuti, atau sekedar nonton dengan orang-orang terkasih.

Para pejabat setempat menilai, perangkat ini mampu mengurangi kecelakaan sekaligus meningkatakan keuntungan. Salah seorang pejabat mengaku bahwa keuntungan memakai perangkat ini yaitu telah meningkatnya pendapatan hingga 315 juta dolar AS sejak perusahaan mulai menggunakan perangkat pada 2014 lalu.

Menurut Profesor Manajemen Psikologi di Beijing Normal University, Qiao Zhian, menjelaskan, pikiran manusia tidak boleh dieksploitasi untuk keuntungan. Menurutnya, tidak ada undang-undang atau peraturan menggunakan peralatan semacam ini di Cina.

Di satu sisi teknologi ini mengandung pro dan kontra ya, tapi yang jelas perangkat yang dibuat seharusnya bisa mempermudah dan tidak membebankan pegawainya juga ya. (YS)