Generasi Z atau gen Z kini muncul sebagai target pasar yang sangat menarik bagi industri perbankan. Gen Z yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh dengan teknologi di genggaman mereka. Sebagai generasi pertama yang benar-benar “digital native,” mereka memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap akses cepat, kemudahan penggunaan, dan personalisasi dalam setiap layanan yang mereka gunakan, termasuk layanan perbankan.
Dalam upaya untuk menarik dan mempertahankan nasabah muda ini, industri perbankan perlu beradaptasi dengan cepat, mengadopsi teknologi terkini, dan menawarkan layanan yang memenuhi kebutuhan dan preferensi unik Gen Z. Salah satu inovasi penting dalam mencapai hal ini adalah implementasi Electronic-Know Your Customer atau e-KYC.
Salah satu produk e-KYC yang bisa kamu lihat di Tanah Air adalah KeyPoin milik Docotel Teknologi. KeyPoin merupakan sebuah layanan terpadu yang mampu membuat proses verifikasi dan analisis data pelanggan menjadi lebih efisien dan aman berkat integrasi berbagai metode, proses, dan teknologi canggih melalui integrasi API maupun portal yang ramah pengguna.
E-KYC memungkinkan bank untuk mengidentifikasi dan memverifikasi identitas nasabah secara digital, tanpa memerlukan interaksi fisik. Proses ini bukan hanya membuat pengalaman onboarding menjadi lebih cepat dan nyaman, tetapi juga memenuhi ekspektasi Gen Z akan kemudahan akses dan kecepatan. Berikut ini kita simak lebih lanjut mengenai layanan perbankan untuk Gen Z.
Gen Z: Target Pasar Baru Industri Perbankan
Gen Z dikenal dengan sifatnya yang serba cepat, cenderung mencari kenyamanan, dan sangat bergantung pada teknologi. Mereka lebih memilih menggunakan smartphone untuk melakukan berbagai aktivitas, termasuk mengelola keuangan mereka.
Sebuah survei yang dilakukan oleh McKinsey menemukan bahwa lebih dari 60% Gen Z menggunakan perangkat seluler untuk mengakses layanan perbankan, dibandingkan dengan hanya 40% dari generasi sebelumnya.
Karakteristik unik generasi ini mencakup preferensi terhadap layanan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka, adanya keinginan untuk memiliki kontrol lebih atas keputusan keuangan, serta ekspektasi bahwa layanan tersebut tersedia 24/7. Mereka juga cenderung lebih berhati-hati dalam hal privasi data, mengingat banyaknya kasus pelanggaran data yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
E-KYC: Pintu Masuk Perbankan Digital untuk Gen Z
Sumber: Freepik/Studiogstock
Proses KYC (Know Your Customer) yang dilakukan secara manual sering kali dianggap merepotkan dan memakan waktu oleh Gen Z. Mereka menginginkan proses yang cepat dan bebas hambatan, tanpa harus mengunjungi cabang bank secara fisik. Inilah mengapa e-KYC menjadi solusi yang sangat relevan. E-KYC memungkinkan proses verifikasi identitas nasabah dilakukan secara online dengan memanfaatkan teknologi seperti pengenalan wajah, analisis biometrik, dan verifikasi dokumen secara otomatis.
Berikut beberapa keunggulan e-KYC bagi Gen Z.
- Kecepatan dan Efisiensi: Proses e-KYC bisa diselesaikan dalam hitungan menit, memungkinkan nasabah untuk membuka rekening baru atau mengakses layanan perbankan lainnya tanpa harus menunggu lama.
- Kemudahan Akses: Gen Z dapat menyelesaikan proses e-KYC dari mana saja, kapan saja, hanya dengan menggunakan smartphone mereka. Hal ini sangat cocok dengan gaya hidup mereka yang serba cepat dan mobile.
- Pengalaman yang Mulus: Dengan e-KYC, nasabah tidak perlu repot membawa banyak dokumen fisik atau mengantri di bank. Semua proses dilakukan secara digital, memberikan pengalaman onboarding yang lebih mulus dan user-friendly.
Di Indonesia, beberapa bank dan fintech sudah mulai mengadopsi e-KYC untuk menarik Gen Z. Salah satu contohnya adalah Jenius, aplikasi perbankan digital dari Bank BTPN, yang menawarkan kemudahan dalam membuka rekening dan mengakses layanan perbankan hanya dengan menggunakan smartphone. Proses e-KYC di Jenius tergolong sangat cepat dan tidak memerlukan kunjungan ke cabang bank, yang tentunya sangat disukai oleh generasi muda.
Inovasi Layanan Perbankan yang Disesuaikan untuk Gen Z
Untuk memenuhi kebutuhan Gen Z, bank dan fintech perlu terus berinovasi dalam layanan perbankan mereka. Inovasi ini harus mencakup berbagai aspek, mulai dari desain produk yang intuitif, fitur-fitur yang relevan dengan kehidupan sehari-hari nasabah muda, hingga program-program yang bisa meningkatkan keterlibatan dan loyalitas mereka.
Contoh Inovasi Layanan Perbankan Digital untuk Gen Z di Indonesia.
- Dompet Digital dan Aplikasi Perbankan Mobile
- Dompet digital seperti OVO dan GoPay, serta aplikasi perbankan mobile seperti Jenius dan TMRW, telah sukses menarik perhatian Gen Z di Indonesia. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang memudahkan transaksi sehari-hari, seperti pembayaran tagihan, transfer uang, hingga pembelian tiket dan makanan secara online.
- Jenius, misalnya, menawarkan fitur Moneytory yang memungkinkan pengguna untuk melacak pengeluaran mereka secara real-time, serta Dream Saver yang membantu pengguna menetapkan dan mencapai tujuan tabungan mereka dengan cara yang mudah dan terstruktur.
- Program Cashback dan Loyalty
- Bank digital sering kali menawarkan program cashback dan reward points yang disesuaikan dengan preferensi Gen Z. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan nasabah, tetapi juga mendorong penggunaan layanan yang lebih intensif.
- TMRW, bank digital yang diluncurkan oleh UOB, menawarkan Smart Insights dan Smart Alerts yang memberikan saran pengelolaan keuangan secara personal, berdasarkan analisis data transaksi nasabah.
Meski beberapa bank telah berhasil mengimplementasikan strategi yang efektif untuk menarik Gen Z, terutama dengan menawarkan produk yang user-friendly dan fitur yang menarik, namun, ada juga yang gagal karena tidak sepenuhnya memahami preferensi dan perilaku digital dari generasi ini.
Kegagalan ini biasanya terjadi karena layanan yang ditawarkan terlalu rumit, kurang intuitif, atau tidak menawarkan nilai tambah yang signifikan dibandingkan dengan pesaing. Misalnya, aplikasi perbankan yang terlalu membatasi fitur atau memerlukan proses registrasi yang panjang dan membosankan cenderung tidak disukai oleh Gen Z.
Tantangan dan Solusi dalam Menarik Gen Z dengan E-KYC
Meskipun e-KYC menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk memastikan bahwa proses ini benar-benar efektif dalam menarik Gen Z.
Tantangan dalam mendapatkan kepercayaan Gen Z itu sebagai berikut.
-
Privasi Data
Gen Z sangat memperhatikan privasi data mereka. Mereka cenderung skeptis terhadap proses digital yang melibatkan pengumpulan data pribadi. Oleh karena itu, bank harus transparan tentang bagaimana data nasabah akan digunakan dan dilindungi.
-
Keamanan Teknologi
Keamanan siber menjadi perhatian utama bagi generasi ini. Mereka mengharapkan bahwa bank memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data mereka dari potensi pelanggaran.
Solusi inovatif yang bisa dikembangkan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut misalnya dengan melakukan beberapa hal ini.
- Transparansi dan Edukasi
Bank perlu memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang proses e-KYC, termasuk bagaimana data nasabah akan digunakan dan dilindungi. Kampanye edukasi yang efektif juga penting untuk membangun kepercayaan nasabah muda.
- Pengalaman Pengguna yang Optimal
Desain proses e-KYC harus fokus pada kemudahan penggunaan dan pengalaman yang mulus. Penggunaan antarmuka yang intuitif dan penjelasan yang jelas tentang setiap langkah dalam proses verifikasi dapat membantu mengurangi hambatan bagi Gen Z untuk menyelesaikan pendaftaran.
- Keamanan yang Ditingkatkan
Bank harus memastikan bahwa teknologi yang digunakan dalam e-KYC memenuhi standar keamanan yang tinggi. Penggunaan teknologi biometrik dan enkripsi data yang kuat dapat membantu melindungi informasi nasabah dari ancaman siber.
Masa Depan Perbankan Digital dengan e-KYC untuk Gen Z
Sumber: Freepik
Di masa depan, e-KYC diprediksi akan terus berkembang dan menjadi standar dalam industri perbankan, terutama dalam melayani nasabah muda. Teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional bank, tetapi juga memungkinkan bank untuk menawarkan layanan yang lebih personal dan relevan bagi Gen Z.
Prediksi Tren Layanan Perbankan
- Layanan yang Sepenuhnya Digital
Gen Z cenderung menginginkan layanan yang sepenuhnya digital, tanpa perlu interaksi fisik. Di masa depan, kita akan melihat lebih banyak bank yang mengadopsi pendekatan ini, dengan menawarkan berbagai layanan yang dapat diakses melalui aplikasi mobile.
- Kustomisasi yang Lebih Baik
Dengan data yang dikumpulkan melalui e-KYC, bank dapat menawarkan layanan yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi nasabah. Misalnya, rekomendasi produk keuangan yang dipersonalisasi atau penawaran khusus yang relevan dengan gaya hidup nasabah.
- Integrasi dengan Ekosistem Digital yang Lebih Luas
Bank akan semakin terintegrasi dengan ekosistem digital yang lebih luas, termasuk e-commerce, media sosial, dan layanan teknologi lainnya. Ini akan memungkinkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan mereka dengan cara yang lebih mudah dan nyaman.
Rekomendasi bagi Bank
- Terus Berinovasi
Bank harus terus mengembangkan dan memperbarui layanan mereka untuk tetap relevan dengan kebutuhan Gen Z. Ini termasuk peningkatan berkelanjutan dalam teknologi e-KYC, serta pengembangan fitur-fitur baru yang dapat menariknasabah muda.
- Kolaborasi dengan Teknologi Fintech
Bank dapat mempertimbangkan kolaborasi dengan perusahaan fintech untuk mengembangkan solusi e-KYC yang lebih canggih dan inovatif. Fintech sering kali lebih lincah dalam mengadopsi teknologi baru dan dapat memberikan pendekatan yang lebih segar dalam memecahkan tantangan terkait e-KYC.
- Memahami Perubahan Perilaku Nasabah
Bank perlu selalu memperbarui pemahaman mereka tentang perilaku dan preferensi Gen Z, karena ini akan terus berkembang seiring waktu. Melakukan survei dan penelitian secara berkala dapat membantu bank menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan dengan target pasar ini.
- Meningkatkan Engagement melalui Media Sosial
Gen Z sangat aktif di media sosial, dan bank dapat memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan engagement dengan nasabah muda. Konten yang edukatif, menarik, dan relevan dapat membantu meningkatkan kesadaran akan produk dan layanan bank, serta membangun loyalitas nasabah.
- Menerapkan Gamifikasi dalam Layanan
Menggunakan elemen gamifikasi dalam aplikasi perbankan bisa menjadi cara yang efektif untuk menarik perhatian Gen Z. Misalnya, memberikan reward atau badge untuk pencapaian tertentu seperti menyelesaikan profil e-KYC atau mencapai target tabungan. Ini dapat membuat pengalaman perbankan menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi pengguna muda.
Contoh Keberhasilan E-KYC di Indonesia
Sumber: Docotel Teknologi
Di Indonesia, beberapa bank dan fintech telah berhasil mengimplementasikan e-KYC dengan sukses, khususnya dalam menarik nasabah muda. Misalnya, BNI Finance telah menunjukkan bagaimana proses onboarding digital yang mudah dan cepat dapat menarik perhatian Gen Z.
1. BNI Finance
BNI Finance adalah anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), yang bergerak di sektor pembiayaan. Didirikan untuk mendukung pertumbuhan bisnis BNI, BNI Finance menawarkan berbagai produk dan layanan pembiayaan kepada pelanggan individu maupun korporasi di Indonesia. Perusahaan ini berfokus pada pembiayaan konsumen, termasuk pembiayaan kendaraan bermotor, properti, dan kebutuhan konsumtif lainnya.
BNI Finance memiliki jaringan luas yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, memungkinkan mereka untuk menjangkau dan melayani berbagai segmen pasar dengan lebih baik. Selain itu, BNI Finance terus berinovasi dalam menyediakan solusi pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, baik melalui produk konvensional maupun layanan berbasis digital.
Dengan menggunakan KeyPoin, BNI Finance kini dapat melakukan prescreening terhadap calon pelanggan dengan lebih cepat dan akurat. Proses verifikasi yang sebelumnya memakan waktu dan sumber daya kini menjadi lebih efisien, memungkinkan BNI Finance untuk fokus pada aspek bisnis lainnya. Hal ini juga berarti bahwa calon pelanggan dapat diproses lebih cepat, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempercepat waktu respons.
Implementasi teknologi yang tepat, seperti KeyPoin, dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Dengan fitur-fitur yang canggih dan kemudahan penggunaan yang ditawarkan oleh KeyPoin, BNI Finance kini berada pada posisi yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan di industri keuangan yang terus berkembang.
KeyPoin bukan sekadar platform e-KYC biasa. Produk ini didesain sebagai solusi lengkap dan mulus untuk kebutuhan Know Your Customer (KYC) yang dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang bisa diakses secara online kapan saja. Dengan mengintegrasikan berbagai metode dan teknologi terkini, KeyPoin memungkinkan perusahaan seperti BNI Finance untuk melakukan verifikasi identitas pelanggan dengan cepat, aman, dan tanpa hambatan.
2. Fitur Unggulan KeyPoin
- Akses Online Kapan Saja
KeyPoin memungkinkan pengguna untuk mengakses fitur KYC secara online tanpa batasan waktu, sehingga proses verifikasi bisa dilakukan dengan fleksibel dan efisien.
- Proses Verifikasi yang Terintegrasi
Dengan KeyPoin, semua proses verifikasi identitas terintegrasi dalam satu platform. Ini berarti pengguna dapat melakukan berbagai pengecekan identitas dari satu tempat, tanpa perlu berpindah-pindah antara berbagai sistem atau platform.
- Keamanan Data yang Terjamin
Keamanan adalah prioritas utama dalam proses KYC. KeyPoin memastikan bahwa semua data pelanggan yang diverifikasi dilindungi dengan teknologi keamanan terkini, memberikan ketenangan bagi perusahaan yang menggunakannya.
- Kemudahan Integrasi dengan API
Salah satu keunggulan utama dari KeyPoin adalah kemampuannya untuk diintegrasikan melalui API. Ini memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah menghubungkan KeyPoin dengan sistem internal mereka, menciptakan alur kerja yang lebih lancar dan efisien.
Dengan berbagai kemudahan dan keamanan data digital yang dihadirkan KeyPoin, tentu saja ini akan terus menjadi nilai tambah dalam memenuhi kebutuhan dan minat Gen Z dalam melakukan aktivitas keuangan dan perbankan.
Tantangan Regulasi dan Kebijakan di Indonesia
Meskipun e-KYC menawarkan banyak manfaat, penerapannya di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan terkait regulasi dan kebijakan. Pemerintah Indonesia, melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), telah mengeluarkan beberapa pedoman untuk mendukung implementasi e-KYC, tetapi ada beberapa area yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
-
Kepatuhan terhadap Regulasi Privasi Data
Dengan semakin meningkatnya penggunaan e-KYC, kepatuhan terhadap regulasi privasi data menjadi sangat penting. Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang disahkan pada tahun 2022 mewajibkan perusahaan untuk melindungi data pribadi nasabah dan hanya menggunakannya untuk tujuan yang telah disetujui. Bank harus memastikan bahwa sistem e-KYC mereka mematuhi regulasi ini dan memberikan perlindungan maksimal terhadap data nasabah.
-
Verifikasi Identitas di Daerah Terpencil
Tantangan lainnya adalah bagaimana melakukan verifikasi identitas secara efektif di daerah-daerah terpencil di Indonesia, di mana akses internet dan infrastruktur teknologi masih terbatas. Bank perlu mengembangkan solusi yang dapat menjangkau nasabah di wilayah-wilayah ini, mungkin melalui kerja sama dengan agen perbankan atau layanan offline yang dapat membantu proses verifikasi.
-
Pengembangan Infrastruktur Teknologi
Untuk mendukung e-KYC secara luas, diperlukan infrastruktur teknologi yang kuat dan andal. Ini termasuk sistem pengenalan wajah dan biometrik yang canggih, serta jaringan internet yang stabil. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengembangkan infrastruktur ini agar dapat melayani seluruh populasi Indonesia dengan lebih baik.
Rekomendasi bagi Bank dan Fintech di Indonesia
Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, bank dan fintech di Indonesia perlu mengambil beberapa langkah strategis untuk memastikan keberhasilan implementasi e-KYC, khususnya dalam menarik Gen Z.
-
Investasi dalam Teknologi
Bank harus terus berinvestasi dalam teknologi canggih untuk mendukung proses e-KYC, termasuk teknologi biometrik, AI, dan analitik data. Ini akan membantu mereka tidak hanya dalam memverifikasi identitas nasabah dengan cepat dan akurat, tetapi juga dalam memberikan layanan yang lebih personal dan relevan.
-
Kemitraan dengan Penyedia Layanan Teknologi
Bank dapat mempertimbangkan untuk bermitra dengan penyedia layanan teknologi atau fintech yang memiliki keahlian khusus dalam e-KYC. Ini dapat membantu mereka mengadopsi teknologi terbaru dengan lebih cepat dan efisien.
-
Peningkatan Keamanan Siber
Keamanan siber harus menjadi prioritas utama dalam implementasi e-KYC. Bank perlu memastikan bahwa sistem mereka dilindungi dari ancaman siber, seperti peretasan atau pencurian identitas. Ini bisa dilakukan dengan mengadopsi langkah-langkah keamanan yang ketat, seperti enkripsi data, otentikasi multi-faktor, dan monitoring ancaman secara real-time.
-
Pendidikan dan Edukasi Nasabah
Bank perlu melakukan kampanye edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran nasabah tentang manfaat dan keamanan e-KYC. Ini bisa mencakup penjelasan tentang bagaimana data mereka akan digunakan dan dilindungi, serta manfaat yang akan mereka peroleh dari proses yang lebih cepat dan efisien.
Kesimpulan
Gen Z adalah masa depan industri perbankan. Dengan ekspektasi mereka yang tinggi terhadap teknologi dan layanan yang cepat serta mudah diakses, e-KYC menjadi solusi yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mereka. Melalui inovasi berkelanjutan, kolaborasi dengan fintech, dan komitmen terhadap keamanan dan privasi data, bank di Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menarik dan mempertahankan Gen Z sebagai nasabah setia.
Namun, untuk benar-benar berhasil, bank harus terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan perilaku dan preferensi generasi muda ini. Dengan pendekatan yang tepat, bank tidak hanya dapat menarik Gen Z, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang akan membawa keuntungan berkelanjutan bagi industri perbankan di masa depan.
Dengan demikian, e-KYC bukan hanya alat untuk verifikasi identitas, tetapi juga pintu gerbang menuju masa depan perbankan yang lebih inklusif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah muda yang dinamis. Bank yang berhasil mengintegrasikan e-KYC dengan layanan yang inovatif dan relevan akan memiliki posisi yang kuat untuk bersaing di pasar yang semakin digital dan kompetitif.
Berkaitan dengan perkembangan teknologi perbankan dan fintech, ada banyak informasi terkait hal ini termasuk e-KYC yang bisa kamu baca di blog Docotel Teknologi, Kamu bisa mendapatkan berbagai update dunia teknologi dengan membaca artikel-artikel di blog ini.
Add comment