Pada Kamis (22/08/19) perwakilan Docotel Group menghadiri undangan peresmian Gedung Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi. Gedung baru yang berdiri di tanah seluas 8.300 meter persegi ini diresmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si dan disaksikan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Drs. Refdi Andri, M.Si.
Docotel Group sebagai partner resmi Korlantas Polri turut diundang dalam acara ini karena telah mengembangkan sistem FIFO (First In, First Out) yang diterapkan pertama kali di Satpas SIM Metro Polres Bekasi hingga mendapat Rekor MURI. FIFO merupakan sistem layanan antrean untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang terintegrasi di tiap Satpas. Pada 2019 ini Korlantas Polri menjalin kerja sama dengan Docotel Group untuk menerapkan FIFO pada sepuluh site Polri yang tersebar di wilayah Indonesia.
Beberapa kota dan kabupaten yang akan menerapkan FIFO setelah Polres Bekasi, antara lain Bandung, Semarang, Solo, dan Situbondo untuk Pulau Jawa. Sedangkan di luar Jawa, akan ada di Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Manado, dan Denpasar. Setiap Korlantas yang akan menerapkan FIFO diharapkan sudah memiliki gedung yang mampu menunjang fasilitas untuk dipasang FIFO agar pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan lebih cepat.
Aplikasi FIFO dibuat bersama staf ahli Korps Lalu Lintas (Korlantas) di tiga satuan kerja dengan tujuan menghindari praktek percaloan dan memantau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Korlantas. Dengan menerapkan FIFO pada sistem pengurusan SIM, penerimaan PNPB akan otomatis tercatat secara real time. Dengan begitu, keterbukaan penerimaan dana PNPB dapat lebih ditingkatkan.
Panca Fitnanto selaku Project Management Officer Manager Divisi Enterprise Solution (ESL) Docotel Group mengaku optimis atas keterlibatan Docotel dalam pembuatan sistem FIFO. “Zaman sekarang semua sudah harus menggunakan teknologi. Setiap unsur yang terintegrasi dalam FIFO ini mengedepankan pelayanan. Akan ada simulasi yang terdiri dari sebelas zona. Sederhananya, kita bisa langsung mengurus SIM mulai dari registrasi, tes pengetahuan secara teori, tes kendaraan, simulasi mengemudi, sampai mencetak SIM.”
Mengutip Antara, sebelas zona terintegrasi dalam sistem FIFO di antaranya zona lobi dan informasi, zona registrasi, zona identifikasi, zona ruang pencerahan, dan zona ruang uji praktik. Kemudian juga terdapat zona uji keterampilan pengemudi atau ruang simulator, produksi perpanjangan SIM, zona transit, lapangan uji praktik, zona hasil pengumuman uji praktik, serta zona produksi SIM baru.
Sebelumnya Docotel telah melakukan uji coba penerapan FIFO di Kabupaten Pacitan, tetapi hanya sebatas prototype. Panca memaparkan, nantinya akan ada sepuluh Polres (site) yang menerapkan FIFO. Site yang diterapkan di Bekasi akan dikerjakan selama 120 hari kerja. Selanjutnya, menyusul pada site di Polres lainnya yang akan mulai dikerjakan sejak 16 Agustus 2019 hingga 5 Desember 2019.
Panca menambahkan, “Sekarang pembuatan maupun perpanjangan SIM bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di daerah domisili. Nah, kalau untuk FIFO ini, aplikasinya dibuat oleh tim Health Information System (HIS) Bandung, sedangkan hardware-nya dibuat atas hasil kerja sama dengan pihak-pihak eksternal atau partner. Launching produk akan dilakukan dalam satu bulan ke depan,. Sementara itu, pihak Polres memberi kesempatan pada Docotel untuk melakukan evaluasi terlebih dahulu demi mengurangi kesalahan yang terjadi saat pemakaian nanti karena Sistem FIFO ini baru pertama kali ada di Indonesia.”
Docotel Group pun telah melakukan mitigasi terhadap sistem untuk meminimalisir gangguan. Di Satpas SIM Metro Polres Bekasi antrean baru bisa sebanyak satu hingga sepuluh. Nantinya, diperkirakan akan ada 100 sampai 200 orang per hari yang melakukan pengurusan SIM. Oleh karena itu, evaluasi rutin perlu dilakukan demi meningkatkan pelayanan dengan sistem yang lebih baik.
Panca mengucapkan terima kasih kepada Polres, terutama Korlantas Bekasi. “SATPAS Bekasi mendapat penghargaan MURI karena telah melakukan inovasi. Kami tentunya bangga Docotel bisa terlibat dan menjadi bagian penting di dalamnya. Meskipun belum sampai ke bagian Pembinaan Maryarakat (Binmas,) Brigadir Mobil (Brimob), atau Intel, setidaknya kita sudah melakukan start di Korlantas. Karena sistem kita sudah punya dasar yang diterapkan di D’Health, jadi kita hanya tinggal mengubah dan mengembangkannya untuk produk-produk yang lain,” pungkasnya.
Docotel Group akan terus mengembangkan FIFO demi pelayanan masyarakat yang lebih baik. Jika pada 2019 ini baru diterapkan di sepuluh site Polres, maka tahun-tahun berikutnya Docotel Group berharap akan lebih banyak site Polres di seluruh Indonesia yang turut bergabung dan bekerja sama menerapkan FIFO dalam sistem pelayanannya.
Add comment