Di awal 2019, isu tersebarnya 14.200 data pasien HIV di Singapura menjadi perbincangan hangat internasional. Menurut Jon Russell, jurnalis TechCrunch, data yang memuat informasi sensitif milik pasien seperti nama, nomor telepon, alamat, bahkan hasil dari uji tes pasien telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan dilihat oleh jutaan mata netizen di internet.
Kasus kebocoran data pasien di Singapura ini menjadi pembelajaran juga introspeksi semua pihak. Dibutuhkan suatu sistem untuk melindungi dan mengamankan data, khususnya di kawasan rumah sakit. Seperti yang kita ketahui, keamanan data merupakan persoalan krusial. Rumah sakit wajib menjaga kerahasiaan informasi, utamanya yang bersifat sensitif dan personal karena hanya boleh diketahui oleh pihak yang berhak saja.
Manajemen rumah sakit tentunya wajib memastikan data pasien (rekam medis) tidak tersebar luas karena bersifat sangat privat. Oleh karena itu, diperlukan perangkat lunak (software) yang bisa menjamin keamanan rekam medis agar tidak bocor. Kini, software untuk menjaga keamanan data di rumah sakit telah dikembangkan Docotel Teknologi melalui Divisi Health Information System (HIS).
D’Health: solusi keamanan data rumah sakit
Docotel Teknologi telah meluncurkan produk bernama D’Health yang ditangani langsung oleh Divisi Health Information System (HIS). D’Health merupakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) terintegrasi dan komprehensif yang mendukung mobile app serta teknologi terkini dengan mengedepankan kemudahan dan efektivitas menuju smart hospital.
Perangkat lunak ini mengatur semua kegiatan di rumah sakit dan dilengkapi sistem tambahan, termasuk front-office, back-office, hingga semua unit pendukung. Dengan sistem informasi yang berfungsi maksimal seperti D’Health, rumah sakit dapat menangkap, menyimpan, memproses, mendistribusikan, mengontrol, bahkan memprediksi data yang tepat.
D’Health memang telah mampu mengakomodasi keamanan data rumah sakit, tetapi untuk menciptakan keamanan yang lebih kuat dan berlipat ganda maka Divisi HIS melakukan kolaborasi bersama Samsung Indonesia dengan memanfaatkan Samsung Knox.
Penerapan D’Health pada Samsung Knox
Dalam kegiatan Developer Half Day (DHD) yang berlangsung pada Jumat (26/04), Docotel Teknologi branch Bandung mengundang Bayu Aji Nugroho Regional Technical Account Manager PT Samsung Research Indonesia (SRIN) dan Taufan Wicaksana Senior Engineer SRIN sebagai pembicara terkait penerapan aplikasi D’Health pada Samsung Knox.
Samsung Knox merupakan layanan yang menawarkan sistem keamanan terintegrasi dari level aplikasi hingga hardware. Layanan ini berfungsi melindungi data-data perusahaan atau lembaga yang dirancang menggunakan sistem dengan tingkat keamanan maksimal. Setiap perangkat Samsung yang dilengkapi Samsung Knox akan membuat perangkat pekerja/user seakan terbagi menjadi dua bagian terpisah sehingga data pribadi dan perusahaan tidak akan tercampur.
Bayu Aji dan Taufan menjelaskan bahwa Samsung Knox tentunya bermanfaat dalam pengelolaan device handphone, tablet, dan laptop terhadap penggunaan data dan manajemen user. Samsung Knox juga memiliki keunikan, yaitu adanya Software Development Kit (SDK) yang dapat digunakan developer untuk dikembangkan secara mandiri. Secara garis besar, Samsung Knox merupakan framework bagi data security, data development, dan data management.
Ditambahkan oleh Christian Gultom, seorang Marketer dari HIS, pada dasarnya aplikasi D’Health sudah optimal untuk menjaga keamanan data rumah sakit, tetapi Samsung Knox membantu D’Health semakin optimal menjaga semua informasi rumah sakit dan dipastikan terjaga 100% dengan baik.
“Membangun partnership dengan Samsung Indonesia dalam rangka memberikan wawasan betapa pentingnya suatu keamanan dalam perangkat mobile di rumah sakit maupun puskesmas. Kerjasama ini jelas sangat membantu Docotel, khususnya divisi HIS, ke depannya semoga akan ada kerjasama di proyek-proyek lainnya,” tutup Christian.
Kolaborasi Docotel Teknologi dengan Samsung Indonesia pada proyek D’Health ini diharapkan dapat menjadi tameng bagi lembaga seperti rumah sakit dalam melawan dan melindungi diri dari para hackers yang mencoba meretas data internal.
Add comment