Kota-kota ini Pakai Drone untuk Gantikan Kembang Api di Pesta Tahun Baru 2020

Selamat memasuki tahun 2020! Kini, menjadi tech-savvy—yang sadar akan pentingnya mengetahui teknologi modern dan bagaimana menggunakannya—telah menjadi suatu kewajiban agar kehidupan manusia menjadi lebih baik. Misalnya, berinovasi agar kembang api bisa pensiun dari langit saat perayaan tahun baru. Sebab, terdapat sejumlah kandungan bahan kimia berbahaya dan pewarna propelan dalam kembang api yang ketika jatuh ke tanah akan berpotensi mencemari aliran air dan menyebabkan gangguan pernapasan.

Apakah bisa? Bisa! Penggunaan teknologi untuk merayakan satu dekade baru ini dapat mulai kita lihat pada pertunjukan drone di beberapa kota di dunia. Teknologi drone telah mampu menggantikan kembang api dengan warna-warni pesawat-pesawat nirawak cantik yang menghiasi langit. Berikut ulasan beberapa tempat yang telah menjadikan drone sebagai media alternatif perayaan tahun baru yang lebih ramah lingkungan.

Drone–drone Cantik Menghiasi Langit Malam Marina-Bay, Singapura

Singapura yang dikenal konsisten menjalankan konsep smart city memusatkan perayaan pergantian tahun di kawasan Marina-Bay dengan menghadirkan pertunjukan 500 drone dalam berbagai bentuk. Para pengunjung (revelers) memadati area sejak pukul tiga sore pada 31 Desember 2019. Selain drone, terdapat proyeksi cahaya tiga dimensi yang ditampilkan.

Penampilan drone ini merupakan buah pemikiran Yoshida Takumi, seorang Technical Director dari Star Island, perusahaan asal Jepang yang sering menyelenggarakan festival cahaya di berbagai belahan dunia. Lima ratus drone bergerak secara serentak dan menampilkan koreografi serasi yang terbagi menjadi enam sesi. Di tiap sesi, drone menampilkan warna-warna yang beragam. Ratusan drone ini menghiasi langit malam di Marina-Bay dan bergerak sesuai formasi dengan sangat mengesankan. Bentuk-bentuk yang ditampilkan pun beragam, mulai dari ikan paus, ubur-ubur, hingga pria yang berlari mengejar penghitungan waktu.  Para pengunjung juga diberikan gelang LED yang dapat menyala selaras dengan cahaya drone di pertunjukan tersebut.

Penampilan 2000 Drone di Shanghai, Tiongkok

Sementara itu, di Shanghai, penampilan 2000 drone yang disiarkan lewat broadcast messages sempat membuat masyarakat kecewa, karena ternyata ke-2000 drone tersebut hanya digunakan untuk kepentingan pengambilan gambar acara televisi. Penampilan koreografi memukau dari cahaya drone di langit Pudong District, Shanghai tersebut ternyata telah terlebih dahulu direkam pada 28 Desember 2019 dan disebarluaskan ke publik untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan kericuhan karena membludaknya jumlah penonton.

Meskipun banyak yang merasa dikecewakan atas kejadian ‘prank’ ini, masyarakat tetap antusias bertahan di sekitar Pudong District dan menikmati penampilan 2000 drone tersebut melalui smartphone masing-masing. Masyarakat pun mendukung langkah penggunaan teknologi sebagai pengganti kembang api ini mengingat bencana kebakaran besar yang sedang melanda Australia telah memakan banyak korban, sehingga penting untuk peduli terhadap lingkungan dengan tidak menambah polusi udara.

Kawal Perayaan Tahun Baru, New York Police Department Gunakan Drone

Di belahan dunia yang lain, tepatnya Amerika, untuk pertama kalinya Departemen Kepolisian Kota New York atau New York Police Department (NYPD) gunakan drone untuk mengawasi jalannnya perayaan tahun baru di Times Square. Drone yang digunakan  jenis quad copter yang dikontrol oleh polisi yang sudah terlatih. Berbagai drone tersebut berfungsi memantau dari jarak pandang yang tidak mampu dijangkau oleh manusia.

Jenis drone quad copter ini juga dilengkapi dengan kemampuan berkamuflase agar mampu mendeteksi kendaraan tak berawak (unmanned vehicles) lain yang terbang tanpa perizinan pihak keamanan setempat. Drone–drone ini dipasang di atas gedung-gedung tinggi dan di beberapa area terlarang sehingga jika terjadi kecelakaan, drone akan otomatis mencari tempat-tempat mendarat yang telah ditentukan agar orang-orang yang berdiri di bawahnya tidak terkena pecahan benda-benda berbahaya dan mencegah luka.

Sekilas tentang Drone Shooting Star dan Quad Copter

Drone termasuk ke dalam Unmanned Aerial Vehicle (UAV), yakni pesawat yang diterbangkan tanpa awak. Meski tanpa awak, drone harus tetap dikendalikan oleh seorang pilot yang ahli dari jarak jauh. Jenis baling-baling pada drone juga terbagi menjadi two copter, tri copter, quad copter, hexa copter, hingga octa copter. Umumnya, yang selama ini sering kita lihat pada festival-festival cahaya adalah jenis drone dengan empat baling-baling atau quad copter.

Sedangkan Shooting Star drone pertama kali diciptakan oleh Intel Corporation. Jenis drone ini juga termasuk ke dalam quad copter yang dilengkapi lampu LED yang dapat menciptakan lebih dari empat miliar kombinasi warna untuk tampilan udara yang menakjubkan. Drone ini dilengkapi dengan GPS dan diprogram sesuai dengan keinginan sehingga dapat membentuk koordinasi yang cantik antara satu drone dengan yang lainnya dan tidak akan bertabrakan saat melakukan konfigurasi.

Indonesia pun sebenarnya sudah pernah melakukan pertunjukan drone saat pembukaan Asian Games 2018 lalu. Droneyang digunakan juga berjenis shooting star quad copter. Nah, semoga di perayaan tahun baru mendatang kita lebih sering melihat pertunjukan cahaya dengan drone-drone cantik yang menghiasi langit lagi, ya! Karena nyatanya, selain lebih cantik, drone light shows ini sudah terbukti bebas polusi juga, lho!

Baca Juga: https://blog.docotel.com/lindungi-satwa-liar-dengan-artificial-intelligence-ai/

Tentang Docotel

Docotel 4.0 meliputi tim yang berdedikasi, berpengalaman, dan ahli dalam menyediakan produk dan solusi yang bernilai tinggi di semua industri. Kami hadir dengan visi mengatasi permasalahan sehingga dapat menciptakan pengalaman terbaik bagi klien.